Dunia Nabi ~ Dan ceritakanlah (Muhammad) yang sebenarnya kepada mereka tentang kisah kedua putra Adam (Habil dan Qabil) ketika keduanya mempersembahkan kurban, maka (kurban) salah seorang dari mereka berdua (Habil) diterima dan dari yang lain (Qabil) tidak diterima. Dia (Qabil) berkata; “Sungguh aku pasti membunuhmu!” Dia (Habil) berkata: “Sesungguhnya Allah hanya menerima (amal) dari orang yang bertaqwa. (QS. Al-Maaidah [5] : 27).
Ketika itu, Nabi Adam As, berencana menikahkan anak-anaknya, Habil dengan Iqlima, saudari kembar Qabil, dan Qabil dengan Labuda, saudari, saudari kembar Habil. Namun, Qabil tidak terima dengan keputusan ayahnya, sebab Iqlima lebih cantik dibandingkan dengan Labuda.
Nabi Adam sangat bingung dengan masalah yang dihadapinya, karena Habil dan Qabil adalah putra kesayangannya. Akhirnya Allah Swt, memberikan jalan keluar kepada Nabi Adam. Keduanya harus mempersembahkan kurban kepada Allah SWT. Barang siapa diterima kurbannya, ia pantas dinikahkan dengan Iqlima.
Kemudian, keduanya mempersiapkan kurban. Habil mengurbankan unta, sedangkan Qabil mengurbankan gandum. Keduanya mengharapkan bahwa dirinyalah yang mendapatkan bagian yang lebih baik.
Habil telah menunaikan bagiannya dan benar dalam prosesnya, yaitu menerima keputusan ayahnya dan ikhlas dalam menjalankan kurbannya. Oleh karena itu, kurbannya diterima. Sedangkan kurban Qabil ditolak, karena ia masih belum menerima keputusan ayahnya, dan tidak mengikhlaskan niat dalam pengorbanannya.
Dengan sangat marah, putra tertua Nabi Adam As, dan Hawa yang bernama Qabil berseru. “Aku sangat kecewa karena persembahanku ditolak. Padahal aku telah menanam gandum dengan susah payah, ini tidak adil.”
Ketika Qabil sedang marah, Iblis muncul dengan menyamar menjadi seorang manusia yang sebaya dengan Qabil. “Wahai sahabat, apa yang menyebabkan kamu begitu marah dan kecewa?” tanya pemuda itu.
Persembahanku di tolak, padahal aku telah memilih gandum yang terbaik. Malah persembahan Habil yang diterima, ia kan hanya memberikan unta,” jawab Qabil.
Mendengar ucapan Qabil, si pemuda berkata, “Wahai Qabil, mengapa kamu bersedih? Bukankah penyebab semua ini adalah Habil? Tidaklah kamu berpikir untuk mencelakainya?”
Merasa mendapat dukungan Qabil berseru. “Sesungguhnya aku akan berencana mencelakainya. “Si pemuda itu semakin senang dengan perkataan Qabil dan berbicara. “Wahai Qabil lakukanlah! Temuilah si Habil di tengah hutan.”
Baca juga :
- Kisah Nabi Adam Dan Hawa Di Bumi
- Kisah Pembunuhan Pertama Di Bumi
- Kisah Nabi Syits as
- Kisah Nabi Idris as Bersama Kaumnya
Kemudian Qabil mengikuti petunjuk si pemuda. Sesampainya di hutan, Qabil menemui Habil dan berkata. “Hai Habil, hari ini aku akan membunuhmu.”
Mendengar ancaman itu, Habil tidak gentar.” Wahai Kakakku, sungguh kalau kamu menggerakkan tanganmu untuk membunuhku maka aku tidak akan membalasmu. Karena sesungguhnya aku sangat takut kepada Allah Yang Maha Mengetahui dan Maha Pembalas Dosa yang telah kita lakukan, ujar Habil.
Perkataan-perkataan Habil itu membuat hati Qabil ragu untuk mencelakai adiknya. Namun, pemuda tersebut membisikkan ke telinga Qabil. “Qabil jangan hiraukan kata-katanya, itu akan melemahkan niatmu untuk mencelakainya!”
Bisikan pemuda tersebut membuat Qabil bertekad untuk mencelakai Habil. Hawa nafsu Qabil telah membutakan dan menjadikannya orang yang merugi. Qabil telah membunuh saudaranya. “Ha...ha...ha.... hai Qabil tahukah kamu siapa aku ini?” Tanya pemuda tersebut, Qabil yang kebingungan menjawab. “Aku tidak tahu,” Kemudian orang itu memberitahu bahwa dirinya adalah iblis laknat penghuni neraka.
Saat itu juga Qabil merasa putus asa dan menyesal. Sesungguhnya aku ini tergolong orang-orang yang merugi dan kemudian hari kami menjadi penghuni neraka.
Dan itu seburuk-buruknya tempat pembalasan bagi orang-orang yang zalim. Ampunilah hambamu ini, dan bagaimana aku mesti mengurusi mayat adikku ini?”
Allah Maha Mendengar lagi Mahatahu, lalu dikirimlah sepasang burung gagak yang sedang bertarung. Salah satunya tewas, dan yang lainnya mulai menggali-gali tanah. Seperti yang diceritakan di dalam Al-Qur’an, burung gagak menggali tanah untk diperlihatkan kepadanya.
Kemudian Allah mengutus seekor burung gagak untuk menggali tanah untuk diperlihatkan kepadanya (Qabil) bagaimana dia seharusnya menguburkan mayat saudaranya, Qabil berkata. “Oh celaka Aku! Mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, sehingga aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini ?” Maka jadilah dia termasuk orang yang menyesal (QS. Al-Maaidah [5] : 31).
Hikmah Cerita :
Perbuatan dengki dan mudah marah adalah sifat yang buruk dan disukai iblis. Karenanya, kita harus menghindari perbuatan tersebut. Jangan sampai penyesalan datang belakangan setelah kita melakukan kesalahan terhadap orang lain.
Oleh Nisfulail Sofi Febrina, S.Ag
loading...
0 Response to "Kisah Lengkap Habil Dan Qabil"
Post a Comment