Rayuan Iblis Membawa Petaka

Dunia Nabi ~ Dalam Kitab suci Al-Qur’an di ceritakan bahwa sesungguhnya manusia itu menjadi penghuni surga, sebagaimana Allah berfirman:

“Wahai Adam ! Tinggallah engkau dan istrimu di dalam surga, dan makanlah dengan nikmat (berbagai makanan) yang ada di sana sesukamu. Tetapi janganlah kamu dekati pohon ini, nanti kamu termasuk orang-orang yang zalim !” (QS. Al-Baqarah [2] ayat 35).

Melihat kebahagiaan Adam As dan Hawa di surga, Iblis yang telah dilaknat oleh Allah Swt, merasa tidak senang dan dendam. Iblis bersumpah akan menjerumuskan Adam dan anak cucunya agar masuk ke dalam neraka jahanam.

Dengan segala tipu daya yang dimiliki, Iblis mencoba mendekati Adam. “Hai Adam, kamu ini bodoh, Allah melarang mendekati pohon kuldi itu agar kau tidak bisa memetik dan memakan buahnya. Karena apabila kau memakannya, kau dan istrimu akan kekal selama-lamanya di surga yang indah ini. Aku bersumpah bahwa aku termasuk pemberi nasihat kepada kalian,” bujuk iblis.

Mendengar rayuan iblis, Adam menjawab, “Hai Iblis, Aku akan mengikuti perintah Allah yang telah menciptakan diriku dari tanah liat dan lumpur hitam untuk tidak mendekati dan memakan buah kuldi.”

Iblis tidak putus asa. Ia mencoba lagi merayu Nabi Adam. “Ha..ha..ha...., memang kau benar-benar bodoh Adam. Mengapa kamu takut melanggar sesuatu yang sepele hanya karena memakan buah kuldi saja yang lezat ini.

Percayalah. Tuhanmu tidak akan mengukummu, karena selama ini kamu dan istrimu menyembah Allah. Bukankah itu sudah cukup, mengapa mesti takut?” kata iblis.

Bujukan Iblis mulai memengaruhi Adam. Namun, Adam menguatkan kembali imannya dan berkata kepada iblis, “Hai Iblis, pergilah kau dari hadapan kami. Sesungguhnya kami tidak mau diperdaya oleh tipu muslihat-mu.”

Karena tidak mampu membujuk Adam, Iblis dengan tutur kata yang halus secara perlahan mulai membujuk Hawa. “Wahai Hawa, suamimu adalah manusia yang bodoh, aku bersumpah demi kalian, aku mendengar rahasia sebelum kau dan suamimu di ciptakan,” kata iblis.

Mendengar kebohongan Iblis, Hawa perlahan mulai tertarik dan bertanya, “Wahai Iblis, rahasia apa yang kau ketahui untuk keuntungan kami?”

Sesungguhnya kalian tidak akan hidup kekal di surga ini. Kalian akan dimatikan kembali, kecuali kalau kalian memakan buah kuldi itu. Demi kalian aku rela menasihati,” bujuk iblis kepada Hawa dan Adam.


Atas saran dan nasihat Iblis, Hawa mendesak Adam agar memetik buah kuldi untuk dirinya. “Wahai suamiku, kalau kau memang mencintaiku, petik buah kuldi itu., satu buah saja.” pintanya.
Karena takut kepada Allah, Adam mencoba menolak permintaan Hawa. “Wahai Istriku, aku takut karena Allah telah melarangku untuk mendekati pohon kuldi dan memetik buah itu,” ujar Adam. Akan tetapi Hawa terus merajuk dan meminta kepada suaminya (Adam) untuk memetik buah kuldi.

“Kau memetik, sedangkan aku yang memakannya. Bukankah itu pekerjaan yang mudah. Ayolah suamiku tunjukkan kasihmu kepada istrimu ini,”  pinta Hawa merajuk.

Karena Hawa terus memaksa, akhirnya hati Adam luluh juga. “Baiklah aku akan memetik buah kuldi itu kata Adam. Mendengar percakapan dan kesediaan Adam memetik buah kuldi, Iblis sangat gembira, ia menari-nari dan berbicara dalam hatinya. “Hai Adam, aku tidak bisa menaklukkan hatimu, tapi istrimu yang lemah imannya itu akhirnya mau mengikuti nasihatku.”

Setelah memetik buah kuldi, lalu Hawa memakannya separuh. Sisanya diberikan kepada Adam. Allah Maha Mengetahui apa yang mereka lakukan, kemudian Allah berfirman:

“......Turunlah kamu ! Sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain. Dan bagi kamu ada tempat tinggal dan kesenangan di bumi sampai waktu yang ditentukan.” (QS. Al-Baqarah [2] :36).

Dengan rasa menyesal yang teramat mendalam, keduanya menangis dan minta taubat kepada Allah. “Wahai Allah Yang maha Pengasih, kami hanya bersujud kepada-Mu. 

Hari ini kami telah menganiaya diri kami sendiri dan telah melanggar perintah-Mu, jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat, niscaya kami tergolong orang-orang yang sangat merugi, ujar Adam menyesal.
Hikmah Cerita :
Jika kita diperintahkan untuk berbuat baik dan dilarang melakukan sesuatu yang tidak terpuji, hendaknya kita berpegang teguh untuk tidak melakukan hal tersebut. Jangan mudah dirayu oleh bujukan siapa pun, sehingga kita melakukan perbuatan dosa. Berdo’alah terus kepada Allah, agar kita dapat terhindar dari hal-hal yang tidak baik.... Amiiin...!!!!!
Oleh Nisfulail Sofi Febrina, S.Ag

loading...
Kamu sedang membaca artikel tentang Rayuan Iblis Membawa Petaka Silahkan baca artikel Dunia Nabi Tentang Yang lainnya. Kamu boleh menyebar Luaskan atau MengCopy-Paste Artikel ini, Tapi jangan lupa untuk meletakkan Link Rayuan Iblis Membawa Petaka Sebagai sumbernya

0 Response to "Rayuan Iblis Membawa Petaka"

Post a Comment

Kisah Nabi Lainnya