Dunia Nabi ~ Pagi itu, Nabi Sulaiman As sedang duduk dengan gagah di singgasananya, itu berarti ia harus membuka apel (upacara) pasukannya yang terdiri dari manusia, jin, dan binatang termasuk burung-burung. Saat memeriksa semua barisan, Nabi Sulaiman merasakan sesuatu yang ganjil. Kemudian ia berkata keras-keras. “Mengapa akau tidak melihat Hud-Hud?
Apakah ia yang termasuk tidak hadir. Sungguh aku benar-benar akan mengazabnya dengan azab yang keras atau benar-benar menyembelinya kecuali jika benar-benar ia datang kepadaku dengan alasan yang terang. (QS. An-Naml [20] ayat 20-21).
Maka tidak lama kemudian (datanglah burung Hud-hud), lalu ia berkata, “Aku telah mengetahui sesuatu yang belum kamu mengetahuinya, dan kubawa kepadamu dari negeri Saba suatu berita penting yang meyakinkan.
Sesungguhnya aku (Hud-hud) menjumpai seorang wanita yang memerintah mereka, dan ia di anugerahi segala sesuatu serta mempunyai singgasana yang cukup besar. Aku mendapati ia dan kaumnya menyembah matahari selain Allah, dan setan telah menjadikan mereka memandang indah perbuatan-perbuatan mereka lalu menghalangi mereka dari jalan Allah, sehingga mereka tidak mendapatkan petunjuk.” (QS. An-Naml [27] ayat 22-24).
Baca juga :
- Kisah Singkat Nabi Sulaiman Dan Ratu Balqis
- Kisah Nabi Sulaiman dan Kubah Ajaib
- Kisah Nabi Sulaiman dan Jin
- Kisah Nabi Sulaiman Dan Burung Hud-Hud
- Kisah Nabi Daud Dan Nabi Sulaiman Yang Bijaksana
- Kurma Nabi Sulaiman Dan Semut
- Kisah Peristiwa Meninggalnya Nabi Sulaiman
Mendengar penjelasan dari burung Hud-hud, Nabi Sulaiman sangat senang. “Wahai burung Hud-hud, demi Allah, aku akan menaklukkan Negeri Saba yang tidak berbakti dan ingkar kepada Tuhan maha Pencipta. Mereka adalah kaum yang sesat yang telah menyembah matahari selain Allah ujar Nabi Sulaiman. Kemudian Burung Hud-hud bertanya: “Apa yang mesti aku lakukan untuk meluruskan kesesatan mereka?”
Mendengar laporan Hud-hud, Nabi Sulaiman berkata: “Wahai Burung Hud-hud, sekarang aku akan memberimu amanah, Berangkatlah dan bawalah tulisan ini untuk Ratu Balqis pemimpin Negeri Saba. Apabila kau melaksanakan amanah itu, maka kau akan aku bebaskan dari segala hukuman.”
Mendengar perintah Nabi Sulaiman, burung Hud-hud melesat terbang ke Negeri Saba, tanpa menemui kesulitan, Burung Hud-hud akhirnya sampai di Negeri Saba. Ia memberikan surat yang ditulis Nabi Sulaiman.
Ratu Balqis, mulai membuka surat tersebut yang isinya mengatakan bahwa dirinya dianjurkan untuk tidak bermegah-megah dengan kekayaan. Karena semua kekayaan di muka bumi ini adalah milik Allah Swt. Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.” Saat itu juga, jiwa Ratu Balqis bergetar.
Setelah membaca isi surat itu, hati Ratu Balqis semakin bingung dan resah. Terlebih ketika ia mengetahui bahwa Nabi Sulaiman adalah seorang raja yang mengagumkan karena memiliki bala tentara yang terdiri atas manusia, jin dan binatang, serta bisa memindahkan sebuah kerajaan hanya dengan sekejap mata.
Burung Hud-hud pun, terbang kembali menuju istana, Nabi Sulaiman untuk melapor. “Wahai Nabiku, surat itu langsung diterima Ratu Balqis. Sekarang ia sedang menuju ke istana ini. Sebelumnya, ia telah menyiapkan hadiah untukmu berupa barang-barang berharga.” Kata Hud-hud.
Tiba-tiba Nabi Sulaiman berbicara keras. “Apa yang diberikan Allah kepadaku sesungguhnya lebih baik atas apa yang akan diberikan Ratu Balqis kepadaku.
Namun terlepas dari itu, kau telah melaksanakan amanahku dengan baik. Maka kau terhindar dari hukuman.” Mendengar kata-kata Nabi Sulaiman, burung Hud-hud merasa senang. “Ya Allah, Kau telah memudahkan pekerjaanku dan telah melunakkan hati Sulaiman. Terima kasih ya Allah Yang Maha Pengasih,” bisiknya dalam hati.
Hikmah Cerita :
Burung Hud-hud selalu menjalankan amanah Nabi Sulaiman dengan bersungguh-sungguh. Karena amanahnya pula ia terhindar dari hukuman yang akan dijatuhkan oleh Nabi Sulaiman. Jadi, sebagai manusia kita harus menjalankan amanah orang lain yang diberikan kepada kita, jangan sampai kita tidak menjaga amanah, karena Allah akan memberikan balasan yang setimpal pula.
Oleh Nisfulail Sofi Febrina, S.Ag
loading...
0 Response to "Burung Hud Hud Yang Amanah"
Post a Comment