Dunia Nabi ~ Pada suatu malam, Umar bin Khattab RA, yang saat itu menjadi khalifah sedang berkeliling Kota Madinah, untuk memantau keadaaan sekitarnya. Tiba-tiba ia mendengar suara tangisan anak-anak di sebuah gubuk, karena penasaran, Umar mendekati gubuk itu. “Assalamu alaikum, sapa Umar bin Khattab, dari dalam gubuk tersebut terdengar suara wanita tua yang lemah menyembut salamnya dan mempersilakan masuk.
Alangkah kagetnya Umar, ia menyaksikan tiga anak yang terus menangis sambil memegang perut di atas dipan tua. Melihat keadaan tersebut, Umar bin Khattab menangis. Kemudian, ia bertanya kepada wanita tua itu. “Mengapa mereka menangis?”
“Mereka menangis karena kelaparan tuan, Setelah kedua orang tuanya mati syahid karena berjihad di jalan Allah, aku tidak mampu membelanjakan makanan untuk mereka. Sejak hari kematiannya, tidak ada yang menjenguk kami,” ucap wanita tua dengan nada sedih.
Umar bin Khattab kembali bertanya, “Wahai ibu, bukankah kau sedang menanak gandum?” Lalu ia menjawab. “Aku telah membohongi mereka, bukan gandum yang aku tanak, tapi batu agar mereka berhenti menangis.”
Umar kembali terkejut mendengar penjelasan wanita tua itu. “Apa batu?” Seketika itu juga Umar menangis sejadi-jadinya, kemudian ia berpamitan dari hadapan wanita tua itu.
Baca juga :
- Kisah Masuk Islamnya Umar bin Khattab Sang Khalifah Kedua
- Kisah Umar bin Khattab Dan Wanita Melahirkan
- Kisah Umar Bin Khattab Dan Seekor Burung
- Kisah Wafatnya Umar bin Khattab
Saat tiba di rumah, Umar bin Khattab, segera berwudhu untuk shalat, pada akhir shalatnya ia berdo’a. “Ya Allah, ampuni hambamu ini yang telah melalaikan kaum fakir. Izinkanlah hamba untuk menebus kesalahan-kesalahan ini.”
Secepatnya Umar bin Khattab, kembali ke gubuk wanita tua itu dengan membawa sekarung gandum, sekantong roti, dan susu kambing. “Assalamu ‘alaikum,” mengucap salam. “Wa’alaikumssalam,” jawab wanita tua itu dari dalam rumah.
Dengan lembut Umar memohon kepada wanita tua itu untuk menyuapi ketiga cucunya, wanita tua itu berkata, “Sebelum meninggal, kedua orang tuanya selalu menyuapi mereka bahkan ketika akan pergi berperang, mereka telah meninggalkan beberapa karung gandum dan beberapa kantung roti. Setiap hari, kami memasak gandum sampai habis,” tidak tersisa.”
Umar bin Khattab, yang merasa bersalah, sekali lagi menangis setelah mendengar kata-kata wanita tua itu. Sebagai penebus kelalaiannya, Umar bin Khattab berjanji untuk senantiasa melayani mereka.
Hikmah Cerita :
Umar bin Khattab, terkenal gemar membantu orang-orang fakir miskin, sebab, Allah akan memberikan pahala yang besar sebagai balasan atas perbuatan baik tersebut.
Oleh Nisfulail Sofi Febrina, S.Ag
loading...
0 Response to "Kisah Umar Menafkahi Fakir Miskin"
Post a Comment