Kisah Kesabaran Nabi Ayub as

Dunia Nabi ~ Nabi Ayub As adalah putra Ish bin Ishak bin Ibrahim, ia adalah seorang yang kaya raya hartanya melimpah, kenikmatan dan kesenangan yang dikaruniakan kepadanya tak sampai melupakannya bersyukur kepada Allah Swt. 


Ia suka menolong orang yang menderita terlebih dari golongan fakir miskin. Para malaikat dilangit kagum atas kekaguman Ayub dan kebinaannya dalam beribadah kepada Allah Swt.

Iblis yang melihat semua itu menjadi iri dan ingin menjerumuskan Nabi Ayub agar menjadi orang yang tidak sabar dan serakah. Pertama Iblis mencoba sendiri menggoda Nabi Ayub, agar tersesat dan tak mau bersyukur kepada Allah.

Selanjutnya iblis menaburkan Baksil penyakit di sekujur tubuh Nabi Ayub, sehingga beliau menderita sakit kulit yang menjijitkan, keluarga dan tetangganya menjauhinya.

Baca juga :
Hanya seorang istri yang setia mendampinginya yaitu Rahmah, namun suatu ketika Rahmah kesal juga, mengatakan bahwa suaminya kurang bersyukur atas karunia Allah yang diberikannya selama ini atau mungkin Nabi Ayub pernah membuat suatu kesalahan kepada Allah SWT.

Disekitar tetangganya orang-orang tidak suka lagi terhadap keluarga Nabi Ayub, karena menganggap penyakit yang di derita Nabi Ayub, menular ke penduduk sekitar maka mereka mengusir Nabi Ayub pergi meninggalkan kampung itu.

Waktu tujuh tahun dalam penderitaan memang ujian berat bagi Nabi Ayub dan Rahmah, Nabi Ayub bisa bersabar dan tetap berdzikir menyebut asma Allah, tetapi istrinya tak tahan lagi. Kiranya kau telah terkena bujukan setan sehingga berkeluh kesah atas takdir Allah. Kata Ayub kepada istrinya.

“Awas jika kelak sembuh kau akan kupukul seratus kali, mulai saat ini tinggalkan aku seorang diri, aku tak membutuhkan pertolonganmu sampai Allah menentukan takdir-Nya. Setelah ditinggal Rahmah, kini Nabi Ayub seorang diri.

Di dalam kamarnya ia bermunajat kepada Allah. “Ya Allah, aku telah diganggu oleh setan dengan kepayahan dan kesusahan serta siksaan dan engkau wahai Tuhan Yang Maha Esa, Pengasih dan Penyayang.”

Allah menerima do’a Nabi Ayub, yang telah mencapai puncak kesabaran dan keteguhan iman dalam menghadapi cobaan. Berfirman Allah kepada Nabi Ayub: “Pijakkanlah kakimu diatas tanah dengan kekuatanmu maka akan memancarkan air, pergunakanlah air itu untuk di minum dan untuk mandi, niscaya akan menolong dan akan menyembuhkan penyakit-Mu.”

Demikianlah, setelah Nabi Ayub minum dan mandi dengan air yang memancar dari bawah kakinya maka ia sembuh sedia kala. Sementara itu istrinya telah pergi lama-lama merasakan kasihan dan tak tega meninggalkan suaminya (Nabi Ayub) seorang diri.

Ia datang menjenguk, namun ia tidak mengenali suaminya karena Nabi Ayub sudah sembuh dan keadaannya lebih baik dari sebelumnya.

Nabi Ayub gembira istrinya telah kembali, namun ia ingat sumpahnya yaitu ingin memukul istrinya seratus kali. Kini ia bimbang, istrinya sudah turut menderita sewaktu bersama-sama selama tujuh tahun ini, akankah ia memukulnya seratus kali ? Maka di putuskan Nabi Ayub, mengambil lidi seratus batang, kemudian dipukulkan ketubuh istrinya secara perlahan, maka sumpahnya sudah terlaksana. Berkat keteguhan dan kesabaran dan keteguhan imannya maka Nabi Ayub, Allah mengembalikan harta bendanya yang telah hilang melimpah seperti sedia kala. Itulah hikmahnya bila kita sabar dan beriman, Allah akan tetap melihat hamba-Nya.

Oleh Nisfulail Sofi Febrina, S.Ag

loading...
Kamu sedang membaca artikel tentang Kisah Kesabaran Nabi Ayub as Silahkan baca artikel Dunia Nabi Tentang Yang lainnya. Kamu boleh menyebar Luaskan atau MengCopy-Paste Artikel ini, Tapi jangan lupa untuk meletakkan Link Kisah Kesabaran Nabi Ayub as Sebagai sumbernya

1 Response to "Kisah Kesabaran Nabi Ayub as"

Kisah Nabi Lainnya