Dunia Nabi ~ Isra’ dan Mi’raj adalah perjalanan Nabi Muhammad saw pada malam hari untuk menerima perintah shalat lima waktu. Malaikat Jibril turut serta dalam perjalanan tersebut. Nabi Muhammad menaiki Buraq. Buraq adalah sejenis hewan berwarna putih. Pada suatu malam dari Masjidil Haram, Nabi Muhammad pergi ke Masjidil Aqsha di Baitul Baqdis. Setelah itu, dari Masjidil Aqsha beliau dan Malaikat Jibril melakukan perjalanan ke langit pada malam yang sama. Jadi, seluruh perjalanan itu hanya memakan waktu satu malam.
“Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al-Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami, sesungguhnya Dia adalah Maha mendengar lagi Maha mengetahui,”. (QS Al-Israa ayat 1).
Di langit yang paling bawah, Rasulullah melihat Nabi Adam. Di langit kedua, Rasulullah bertemu dangan Nabi Yahya dan Nabi Isa. Setelah itu, Nabi Muhammad naik ke langit ketiga. Disana, ia menemui Nabi Yusuf dan Nabi Idris.
Di langit ke lima, Rasulullah menemui Nabi Musa, pada saat itu, Nabi Musa menangis, Nabi Musa menangis karena umat Rasulullah lebih banyak yang masuk surga dibandingkan dengan umatnya. Rasulullah bertemu Nabi Ibrahim di langit ke tujuh. Seluruh nabi yang Rasulullah temui menjawab salam Rasulullah dan mengakui ke-nabian Muhammad.
Baca kisah sebelumnya : Dakwah Rasulullah Ke Thaif
Kemudian, Rasulullah saw, naik ke Sidratul Muntaha. Sidratul Muntaha adalah tempat yang paling tinggi di langit ke tujuh. Di sanalah, Rasulullah akan menghadap kepada Allah. Malaikat Jibril tidak ikut serta ke Sidratul Muntaha. Apabila Malaikat Jibril berada di Sidratul Muntaha, pasti ia akan terbakar.
Pada saat berada di Sidratul Muntaha, Rasulullah melihat Jibril dalam wujud aslinya. Jibril memiliki enam ratus helai sayap. Setiap helai sayapnya mampu menutupi kaki langit. Sayap-sayapnya mengeluarkan permata dan mutiara.
Baca juga: Pembedahan Gaib Nabi Muhammad
Beberapa ayat yang menerangkan Rasulullah berada di Sidratul Muntaha adalah ayat 13-16 Surat An-Najm. “Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain (yaitu) di Sidratul Muntaha.
Di dekatnya ada surga tempat tinggal (Muhammad, melihat Jibril) ketika Sidratul Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya. Penglihatannya (Muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. Sesungguhnya dia telah melihat sebagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar.” (QS. An-Najm ayat 13-18).
Baca kisah selanjutnya: Kisah Perintah Melaksanakan Shalat
“Agama tidak akan melarang suatu perbuatan apabila perbuatan itu tidak merusak jiwa. Agama tidak akan memerintahkan apabila perintah itu tidak memberikan keselamatan dan kebahagiaan jiwa.”
Oleh Sugiasih, S.Si.
0 Response to "Kisah Isra’ Dan Mi’raj"
Post a Comment