Dunia Nabi ~ Penentangan penduduk Mekkah terhadap dakwah menyebabkan Rasulullah khawatir dengan keselamatan pengikutnya. Beliau bermaksud untuk mencari tempat baru bagi dirinya dan pengikutnya di luar Kota mekkah.
Oleh karena itu, beliau hendak hijrah ke Thaif. Thaif adalah wilayah yang terletak sekitar 135 Km di sebelah tenggara Kota Mekkah.
Para pembesar di Thaif berasal dari Bani Tsaqif. Bani Tsaqif masih memiliki hubungan dengan Bani Hasyim (keluarga Rasulullah) Dengan demikian, Rasulullah berharap pembesar di Thaif mau menerimanya. Rasulullah pergi ke Thaif ditemani oleh Zaid bin Haritsah.
Ketika sampai di Thaif, Rasulullah menghadap kepada pemimpin daerah Thaif, ia mengutarakan maksud kedatangannya. Namun, pemimpin Thaif mengusir Rasulullah, bahkan, mereka juga menghina Rasulullah. Sekalipun menerima cacian dan hinaan Rasulullah tetap tenang.
Di Thaif, Rasulullah juga berdakwah, ia berseru penduduk Thaif mau menyembah kepada Allah swt. Seruan Rasulullah tidak dihiraukan oleh mereka, bahkan pemimpin mereka memerintahkan agar penduduk mencemoohnya.
Baca juga: Meninggalnya Aminah Ibunda Nabi Muhammad
Dalam perjalanan, Rasulullah dan Zaid di lempari dengan batu dan kayu oleh penduduk Thaif. Zaid berusaha melindungi Rasulullah. Ia berusaha menghalau batu dan kayu yang mengarah pada Rasulullah. “Berlindunglah di belakang saya, Rasulullah,” kata Zaid Rasulullah dan Zaid berjalan keluar wilayah Thaif dalam keadaan terluka dan keletihan, Zaid cukup terluka parah, sedangkan Rasulullah hanya cedera ringan.
Baca juga Kisah sebelumnya: Kesabaran Rasulullah Saw
Dalam perjalanan pulang, Rasulullah berdoa. “Ya Allah kepada-Mu aku mangadukan kelemahanku, kurangnya kemampuanku serta kehinaan diri di hadapan manusia. Tuhan Maha Pengasih, Maha Penyayang, Engkaulah yang melindungi orang-orang lemah dan Engkaulah Pelindungku.
Kepada siapa hendak Engkau serahkan diriku? Kepada kerabat jauh yang tidak menghiraukan aku atau kepada musuh yang akan membinasakan diriku? Asalkan Engkau tidak murka kepadaku, aku tidak peduli, namun sifat pemaaf-Mu lebih luas. Aku berlindung kepada cahaya wajah-Mu yang menyinari kegelapan dan membawa kebaikan bagi dunia dan akhirat.
Jangan Engkau turunkan kemarahan dan kebencian-Mu kepadaku, dan tiada daya dan kekuatan selain pertolongan Allah.”
Malaikat Jibril mendengar doa Rasulullah, ia bermaksud untuk menurunkan azab kepada penduduk Thaif dengan mengangkat kedua gunung yang mengapit wilayah Thaif. Namun, Rasulullah melarangnya, Rasulullah ingin agar Allah memberikan rahmat dan hidayah-Nya bagi penduduk Thaif.
Rasulullah sungguh berhati mulia, Rasulullah mendoakan kebaikan untuk orang yang telah menghina dan melukainya.
Baca Kisah Selanjutnya: Kisah Isra’ Dan Mi’raj
“Kebaikan seorang pemimpin adalah lebih baik dari pada kebaikan zaman.”
Oleh Sugiasih, S.Si.
0 Response to "Dakwah Rasulullah Ke Thaif"
Post a Comment