Dunia Nabi ~ Setelah meninggalnya Abu Thalib, kaum kafir Quraisy semakin sering melancarkan penyiksaannya terhadap Rasulullah. Beban Rasulullah semakin besar.
Pada suatu ketika, seorang kafir Quraisy mencegat Rasulullah di jalan. Orang tersebut menaburkan tanah diatas kepala Rasulullah. Bagaimana reaksi Rasulullah terhadap gangguan tersebut? Rasulullah tidak segera membersihkan kepalanya, beliau pulang dengan tanah masih berada di atas kepalanya.
Baca juga kisah sebelumnya: Tahun Kesedihan Nabi Muhammad
Baca juga kisah selanjutnya: Dakwah Rasulullah Ke Thaif
Ketika sampai di rumah, Rasulullah menjumpai putrinya, Fatimah sambil menangis. Fatimah membersihkan kepala Rasulullah dari tanah, namun Rasulullah tidak sedikit pun menunjukkan kesedihannya, padahal beliau bisa mendengar tangisan Fatimah yang memilukan.
Sebenarnya Rasulullah menahan kesedihannya mendengar tangisan Fatimah, Rasulullah adalah seorang ayah yang bijaksana dan sangat menyayangi putrinya, beliau tidak ingin kesedihan Fatimah bertambah.
Baca juga: Nabi Muhammad Diasuh Kakek Dan Pamannya
Rasulullah berkata, “Jangan menangis anakku. Tuhan akan melindungi ayahmu.” Rasulullah berusaha menghibur Fatimah, demikianlah Rasulullah senantiasa sabar dan tegar setiap menghadapi gangguan dari kaum kafir Quraisy.
“Membalas kebaikan dengan kejahatan adalah perangai yang serendah-rendahnya. Membalas kejahatan dengan kejahatan bukanlah perikemanusiaan. Membalas kebaikan dengan kebaikan adalah hal biasa. Membalas kejahatan dengan kebaikan adalah cita-cita kemanusiaan yang tertinggi.”
Oleh Sugiasih, S.Si.
0 Response to "Kesabaran Rasulullah Saw"
Post a Comment