Nabi Ismail Idola Anak Shaleh

Dunia Nabi ~ Singkat cerita, Nabi Ismail kecil tumbuh dalam didikan Ibunda Hajar di satu lembah yang berdampingan dengan Baitullah. Dengan penuh kasih sayang, ibunya senantiasa mengajarkan soal adab dan keyakinan yang teguh kepada Allah.


Sebagai satu-satunya tempat bergantung segala urusan makhluk-Nya. Hal ini sudah ditanamkan sejak masa kecil Ismail. Ia bahkan terlibat langsung dalam kisah mukjizat air Zamzam. Hal ini disebut hasil dari munajat Nabi Ibrahim yang dikabulkan oleh Allah. Seperti dikisahkan, Nabi Ibrahim dengan penuh kesabaran tak putus berdoa untuk dikaruniakan generasi penerus yang melanjutkan estafet dakwah yang dijalani.

Sebagai sosok anak shaleh sekaligus menjadi pejuang agama yang tangguh dalam mengarungi tantangan
dakwah. Firman Allah: “Dan Ibrahim berkata: Sesungguhnya aku pergi menghadap kepada Tuhanku, dan Dia akan memberi petunjuk kepadaku. Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang shaleh.” (QS. Ash-Shaffat [37]: 99-100).

Demikianlah Ismail menjadi sosok anak shaleh yang berhias dengan sejumlah akhlak karimah. Sejak awal, kesabaran dan kesetiaannya sudah langsung di tempa. Bersama Ibunda Hajar, keduanya ditinggal oleh ayahnya di padang tandus. Kejujuran Ismail pun demikian. Al-Qur’an mengakui itu. Bahkan Allah menyuruh Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam untuk menceritakan kebaikan tersebut. 

Firman Allah: “Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka) kisah Ismail (yang tersebut) di dalam
Al Quran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang benar janjinya, dan dia adalah seorang rasul dan nabi.” (QS. Maryam [18]: 54).

Kaitan tentang profil keluarga tangguh, Nabi Ismail menjadi teladan terdepan dalam merealisasikan harapan dan doa ayahnya, sebelum ditinggal dahulu. Waktu itu Nabiullah Ibrahim berharap agar keturunannya kelak menjadi orang-orang yang menegakkan shalat sebagai pilar utama membangun kepribadian dan keluarga Muslim.

Bahwa shalat adalah inti dari ajaran tauhid. Lambang totalitas dalam berserah diri kepada Allah. Serta mencakup semua doa-doa yang dipanjatkan oleh seorang hamba. Shalat ialah rukun Islam kedua  setelah dua kalimat syahadat dan amalan yang pertama kali dihisab di hari Kiamat kelak. Ia juga sekaligus garis pemisah antara orang-orang yang memiliki iman dan kufur kepada Allah.

Allah berfirman: “Yakni mendirikan ibadah shalat. Dan ia menyuruh ahlinya untuk bersembahyang dan menunaikan zakat, dan ia adalah seorang yang diridhai di sisi Tuhannya,”(QS. Maryam [18]: 55).

Bagi orang beriman, hendaknya ini bisa jadi bahan renungan. Di saat sebagian keluarga Muslim seringkali mendapati berbagai persoalan dan gejolak di tengah keluarga. Maka ayat di atas memberi panduan, bahwa salah satu jalan keluarnya adalah memperbaiki ibadah, hubungan kepada Allah, khususnya shalat lima waktu dan ibadah nawafil lainnya. Lebih jauh, ibadah mesti dijadikan prioritas dalam membina keluarga Muslim. Secara khusus ibadah shalat bisa menjadi kurikulum dalam mendidik anak-anak menjadi generasi tangguh. Garansinya, anak-anak diharapkan mampu disiplin waktu, bermental jujur, sabar, rendah hati, serta sejumlah profil Islami yang lain.*/Masykur

Sumber: Majalah Mulia, Berbagi Kemuliaan Hidup

loading...
Kamu sedang membaca artikel tentang Nabi Ismail Idola Anak Shaleh Silahkan baca artikel Dunia Nabi Tentang Yang lainnya. Kamu boleh menyebar Luaskan atau MengCopy-Paste Artikel ini, Tapi jangan lupa untuk meletakkan Link Nabi Ismail Idola Anak Shaleh Sebagai sumbernya

0 Response to "Nabi Ismail Idola Anak Shaleh"

Post a Comment

Kisah Nabi Lainnya