Kisah Perjalanan Isra Mi’raj Nabi Muhammad saw

Dunia Nabi ~ Malam itu bintang-bintang bertaburan di langit dan memancarkan cahaya yang sangat terang tampak beberapa kaum mukminin berjalan kaki mendatangi rumah Abu Bakar As-Shidiq.


Setelah mengucapkan salam, mereka bertanya kepada Abu Bakar, “Wahai Abu Bakar, ceritakanlah kepada kami tentang perjalanan Isra Mi’raj Rasulullah Saw!”

Abu Bakar dengan tersenyum menjawab, baiklah sahabat Mukminin. Pada malam itu, Rasulullah dibangunkan oleh malaikat Jibril. Ia menuntun Rasulullah menuju halaman. Disana telah menunggu seekor hewan aneh yang memiliki sayap yang besar.

Hewan itu dapat menerbangkan Rasulullah dengan kecepatan melebihi cahaya mana pun. Rasulullah pun bertanya pada Jibril. “Hewan apakah ini, wahai Jibril? Kemudian Jibril menjawab, “Ini adalah Buraq.”

“Sepanjang perjalanan di angkasa, Rasulullah menyaksikan banyak pemandangan yang menganggumkan. Tiba-tiba Buraq meluncur rendah di atas Kota Yerusalam dan turun di Masjidil Aqsha, untuk shalat berjama’ah bersama dengan Nabi Musa As, Nabi Isa As dan puluhan Nabi lainnya. 

Setelah shalat, para Nabi kekasih Allah Swt, mengantar Rasulullah dan Jibril menuju halaman masjid yang telah disediakan tangga cahaya menuju langit yang pertama,” ujar Abu Bakar.

Sambil menatap raut wajah kaum mukmin yang penasaran, Abu Bakar tersenyum dan bercerita kembali. Di langit pertama, Rasulullah bertemu dengan Nabi Adam dan melihat ribuan bintang yang keemasan dengan malaikat di sampingnya serta seekor ayam jago yang besar sedang berkokok sampai hari kiamat.

Di langit kedua, Rasulullah bertemu dengan Nabi Nuh dan Nabi Isa. Di langit ketiga, hampir semua hamparan permukaan dihiasi batu-batu permata yang sinarnya amat menyilaukan.

Di sini Rasulullah melihat malaikat yang besar sekali. Bayangkan, jarak antara satu mata ke mata lainnya adalah 70.000 hari perjalanan. Malaikat ini memiliki 100.000 pasukan malaikat yang selalu membawa buku catatan untuk menandai kelahiran dan kematian para makhluk hidup.

Rasulullah bertanya kepada Jibril. Siapakah malaikat bermata besar itu?’ Dia adalah malaikat Izrail, si pencabut nyawa, jawab Jibril. Kemudian mereka melanjutkan ke langit yang ke empat bertemu dengan malaikat-malaikat yang tingginya lima ratus hari perjalanan. Mereka di pimpin oleh Malaikat  Mata Air, yang pekerjaannya untuk meramalkan kejadian buruk dan selalu menangis karena kecintaannya kepada anak dan cucu Nabi Adam.”

Sekali lagi Abu Bakar menghela napas menceritakan kembali perjalanan Rasulullah. “Perjalanan itu di lanjutkan ke langit lima, yang di sambut oleh Nabi Harun. Disini banyak pemandangan yang mengerikan. Para malaikat banyak yang membawa tombak panas membara, batu-batu dan rantai-rantai yang mengeluarkan percikan api. 

Rasulullah bertanya, “Wahai Jibril mengapa di sini serba panas. Dan siapakah mereka itu?” Jibril menjawab, “Ini adalah tempat hukuman bagi orang-orang yang mengingkari perintah Allah, mereka adalah malaikat Penghukum Dosa.

Sesekali Abu Bakar tersenyum melihat kaum mukminin yang mendengarkan ceritanya dengan serius, lantas melanjutkan kembali ceritanya. “Ketika mendengar keterangan jibril, Rasulullah segera meninggalkan tempat itu menuju langit yang ke enam, yang di tumbuhi bebatuan delima.

Disana ia bertemu dengan malaikat yang berbadan separuh es yang tidak meleleh oleh api yang tidak pernah padam, Rasulullah bertanya, “Siapakah dia?” Jibril menjawab; “Dia adalah Malaikat penjaga langit dan bumi sebelum pergi menuju langit yang ke tujuh, Rasulullah berbincang dengan Nabi Musa yang sedang menangis. Kemudian, Rasulullah berkata, “Wahai Rasul Kekasih Allah, mengapa menangis?” 

Nabi Musa menjawab. “Aku tidak menangis bersedih, namun terharu, karena kau adalah utusan Allah untuk semua bangsa melebihi apa yang pernah aku lakukan.

Sambil membetulkan posisinya, Abu Bakar kembali melanjutkan ceritanya. Akhirnya di langit ke tujuh Rasulullah melihat banyak pemandangan  yang menakjubkan. Malaikat- malaikat  penghuninya memiliki 70.000 lidah dan menguasi 70.000 bahasa yang selalu memuji keagungan asma Allah.

Pohon-pohon surgawi tumbuh dengan dahan-dahan yang menjulur sepanjang jutaan kilometer. Udaranya tercium harum semerbak yang berasal dari jutaan bunga surgawi.

Di langit ketujuh ini Rasulullah mendapatkan perintah agar melaksanakan shalat lima waktu. Namun, sebelum meninggalkan langit ketujuh, Nabi Musa menghampiri Rasulullah dan berkata, sekarang berapa kali dalam sehari umat Islam untuk melaksanakan shalat?

“Rasulullah menjawab. “Aku tidak akan menawar lagi kepada Allah, dari lima puluh kali sekali sehari, sekarang lima kali sehari.

Setelah memberi salam, keduanya berpisah. Rasulullah masih di temani Jibril untuk menuruni tangga cahaya menuju masjid Aqsha. Hewan Buraq telah menunggu di sana dan menerbangkan Rasulullah ke rumah pada saat pagi menjelang.”

Mendengar kisah Isra Mi’raj itu, kaum mukminin terkagum-kagum dan berkata, “Maha suci Allah lagi Maha besar.” Kemudian Abu Bakar membacakan firman Allah:

“Sesungguhnya ini adalah kisah yang benar, dan tak ada Tuhan (yang berhak di sembah) selain Allah dan sesungguhnya Allah, Dialah yang Maha perkasa lagi Maha bijaksana.” (QS. Ali-Imran [3] ayat 62)
Hikmah Cerita :
Dari kisah yang menakjubkan itu, sesungguhnya Allah sedang memberi pelajaran bagi orang-orang yang beriman tentang kekuasaan-Nya yang Maha Besar lagi Maha luas, sebagaimana Allah berfirman:
“Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al-Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha, yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Israa [17] ayat 1)
Oleh Nisfulail Sofi Febrina, S.Ag

loading...
Kamu sedang membaca artikel tentang Kisah Perjalanan Isra Mi’raj Nabi Muhammad saw Silahkan baca artikel Dunia Nabi Tentang Yang lainnya. Kamu boleh menyebar Luaskan atau MengCopy-Paste Artikel ini, Tapi jangan lupa untuk meletakkan Link Kisah Perjalanan Isra Mi’raj Nabi Muhammad saw Sebagai sumbernya

0 Response to "Kisah Perjalanan Isra Mi’raj Nabi Muhammad saw"

Post a Comment

Kisah Nabi Lainnya