Jangan Menghukum Karena Benci Dan Dendam

Dunia Nabi ~ Ketika perang Uhud berlangsung, Ali bin Abi Thalib berhadapan dengan seorang panglima musyrik yang berbadan tegap, kemudian menghina. “Hai Ali, lekas temuilah ibumu sebelum kau mati di ujung pedangku ini.” 


Ali yang sangat kesal membalas perkataan panglima tersebut. “Demi Allah, urusan mati hanya milik Allah Pencipta, bukan kau atau aku.”

Mendengar kau berani menentang kami dan melawanku, hai Ali, kata panglima itu sekali lagi. Lantas Ali menjawab, Aku tidak menentang dan melawan siapa-siapa. Aku hanya tunduk kepada perintah Allah. Dan Allah mengizinkan kami untuk memerangi orang-orang yang kafir, munafik, zalim dan menghalang-halangi kebenaran-Nya.

Tanpa aba-aba, panglima itu menyerang Ali dengan membabi buta. Untung saja Ali waspada. Ia berhasil menghindar dari sabetan Pedang. Dengan cekatan, Ali membalas serangan yang ia terima. “Aduh..” kata panglima tersebut, ternyata tangan kanannya tergores senjata Ali.

Sekali lagi Ali menyerang si panglima. Serangan kedua Ali tidak dapat dihindari olehnya. “Cuihh,” balas si panglima dengan meludah tepat di wajah Ali. Seketika itu juga, Ali mundur beberapa langkah dan tidak jadi menusukkan pedangnya ke arah dada si panglima.

Melihat kejadian itu, si panglima bertanya, “Hai Ali, mengapa kau tidak jadi menusuk dadaku?’ Ali menjawab, “Karena aku benci dan dendam pada dirimu.” Bukankah itu alasan kuat untuk membunuhku?” tanya si panglima dengan keheranan.

Ali menjawab, “Tidak Orang-orang Muslim tidak boleh melakukan sesuatu perbuatan semata-mata karena benci atau dendam. Aku tidak akan menghukum-mu karena kebencian. Jadi hari ini tidak ada pertempuran.”

Ketika itu juga Ali meninggalkan si panglima. Si panglima yang mengagumi perbuatan Ali, kemudian berkata kepada dirinya sendiri. “Aku akan mengikuti ajarannya, dan aku ingin menemui Nabi Muhammad SAW.”
Hikmah Cerita :
Jangan pernah membalas orang lain justru ketika kita benci dan dendam kepadanya. Seperti yang di contohkan oleh Ali, ia tidak jadi menghukum si panglima musyrik itu karena kebencian dan dendam di hatinya telah muncul ketika orang itu meludahinya. Sebagaiman Allah berfirman:
“Hai orang-orang beriman, diwajibkan atas kamu Qishaash berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh, orang merdeka dengan orang merdeka, hamba dengan hamba, dan wanita dengan wanita. Maka barang siapa yang mendapat suatu pemaafan dari saudaranya, hendaklah (yang memaafkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang diberi maaf membayar (diat) kepada yang memberi maaf dengan cara yang baik (pula).
Yang demikian itu adalah suatu keringanan dari Tuhan kamu dan suatu rahmat. Barang siapa yang melampaui batas sesudah itu maka baginya siksa yang sangat pedih. (QS. Al-Baqarah [2] ayat 178)
Oleh Nisfulail Sofi Febrina, S.Ag

loading...
Kamu sedang membaca artikel tentang Jangan Menghukum Karena Benci Dan Dendam Silahkan baca artikel Dunia Nabi Tentang Yang lainnya. Kamu boleh menyebar Luaskan atau MengCopy-Paste Artikel ini, Tapi jangan lupa untuk meletakkan Link Jangan Menghukum Karena Benci Dan Dendam Sebagai sumbernya

0 Response to "Jangan Menghukum Karena Benci Dan Dendam"

Post a Comment

Kisah Nabi Lainnya