Dunia Nabi ~ Seorang penggembala kambing yang bernama Aswad, ingin ikut berjihad untuk melawan orang-orang kafir. Namun, kelihatannya ia masih ragu. Rasulullah SAW pun menegurnya. “Wahai saudaraku, pikiran apa yang membebani dirimu, bolehkah aku tahu?” Mendengar perkataan Rasul, Wajah Aswad menjadi memerah. Sambil tersipu malu Aswad menjawab, “Wahai Rasulullah, ada satu keraguan yang mengganjal hati, Majikanku yang memiliki kambing–kambing ini berada dibenteng yang akan kita hancurkan.
Mendengar perkataan tersebut, kemudian Rasulullah berkata, “Wahai Aswad, mengapa dirimu dalam keraguan? Sekarang aku perintahkan kepada kamu, kembalikan kambing-kambing itu kepada yang berhak!”. Kemudian Aswad bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimana caranya untuk mengembalikan kambing-kambing ini, sedangkan diriku tidak akan menyerah kepada orang-orang kafir itu.”
Rasulullah berpikir sejenak dan berkata, “Cambuklah kambing-kambing itu ! Biarkanlah mereka berlari menuju tuannya yang berada di benteng itu.”
Setelah mendengar perkataan Rasulullah SAW, hati Aswad merasa senang. Ia tidak ragu lagi untuk melawan orang-orang kafir. “Wahai Rasulullah pemimpin yang bijaksana, sekarang hatiku tidak ada keraguan sedikitpun,” ujarnya dengan lantang.
Di medan pertempuran, dengan gagah berani Aswad menyerang benteng-benteng orang-orang kafir. Saat memasuki benteng, tiba-tiba Aswad lengah. Musuhnya melontarkan sebuah batu yang ukurannya sebesar kepala manusia dan menghantamkan dada Aswad dengan keras-keras, seketika itu juga Aswad meninggal dengan syahid.
Saat Rasulullah SAW, menerima jenazah Aswad, ia berseru, “Wahai saudaraku, si gembala Aswad telah menepati janjinya kepada Allah. Niscaya Allah akan menepati janji-Nya.” Setelah itu jenazah Aswad disemayamkan di belakang barisan pasukan.
Rasulullah SAW, kemudian berjalan dengan perlahan mendekati jenazah Aswad. Ia melihat Aswad dengan tersenyum sambil melemparkan pandangan ke arah yang berlawanan.
Beberapa sahabat yang melihat tingkah aneh Rasulullah Saw pun merasa heran. Mereka pun bertanya pada Rasulullah, “Wahai Rasulullah, mengapa tersenyum dan memalingkan wajahmu ketika melihat jenazah Aswad?” Rasulullah pun menjawab. “Wahai sahabat aku malu karena Aswad sedang bersanding dengan seorang bidadari cantik yang menjadi istrinya.”
Hikmah Cerita :
Rasulullah SAW, selalu mengajarkan agar jangan pernah melakukan segala sesuatu dengan keraguan, karena Allah Swt tidak suka kepada umatnya yang selalu bertindak dalam keraguan. Seperti yang telah dilakukan oleh Aswad, ia tidak pernah ragu dalam mengambil tindakan.
Oleh Nisfulail Sofi Febrina, S.Ag
loading...
0 Response to "Bidadari Cantik Untuk Pejuang Syahid"
Post a Comment