Kisah Isa bin Musa

Dunia Nabi ~ Pada suatu ketika, ada seseorang yang bernama Isa bin Musa. Ia adalah orang yang sangat mencintai istrinya. Pada suatu hari, ia berkata kepada istrinya, "Kamu akan kuceraikan jika kamu tidak lebih cantik dari pada bulan." Mendengar perkataan suaminya, sang istri kemudian bangkit dan menjauhinya sambil berkata, "Suamiku, dengan kata-katamu itu, berarti engkau telah menalakku!" Pada malam harinya, Isa bin Musa tidur sendirian. Ia menyesali apa yang telah diucapkannya terhadap istrinya.


Pada esok harinya, Isa bin Musa pergi menemui Khalifah Al Manshur. Ia ingin menceritakan permasalahan yang telah terjadi. Isa berkata, "Wahai Amirul Mukminin, aku telah mengatakan kepada istriku, 'Kamu akan kuceraikan jika kamu tidak lebih cantik dari pada bulan'. Jika terjadi perceraian diantara kami, betapa hancur jiwaku. Lebih baik aku mati dari pada hidup tanpa seorang istri yang shalihah."

Khalifah Al Manshur terkejut mendengar penjelasan dari Isa bin Musa. Kemudian, Khalifah memanggil para ahli hukum ke istana untuk dimintai fatwa. Majelis fatwa ulama yang hadir menjelaskan bahwa Isa bin Musa telah secara sah menceraikan istrinya dengan kata-katanya itu. Diantara ulama yang hadir, ternyata ada seorang ulama yang diam saja dan tidak memberi fatwa.

Khalifah Al Manshur bertanya, "Mengapa engkau tidak bicara sejak tadi?"

Ulama itu pun membacakan Surat At-Tin, "Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Demi buah tin dan buah zaitun. Demi Bukit Sinai. Dan demi kota Mekkah yang aman ini. Sungguh Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang paling sempurna." Berdasarkan penjelasan ini, maka tidak ada sesuatu pun yang lebih cantik dan lebih sempurna dari pada manusia.

Mendengar jawaban dari ulama ini, Khalifah Al Manshur berkata kepada Isa bin Musa, "Allah SWT telah memberikan jalan keluar untukmu. Itulah jawaban pada permasalahanmu. Sekarang pergilah menemui istrimu dan bacakan Surat At-Tin kepadanya.

Khalifah Al Manshur menulis surat untuk istri Isa bin Musa yang menerangkan bahwa suaminya belum menceraikannya.
"Salah satu perkara yang seharusnya kita mohonkan kepada Allah SWT adalah dijauhkan dari perasaan sudah sempurna. Apabila seseorang telah merasa sempurna disitulah sebenarnya letak kekurangannya."
Oleh Sugiasih, S.Si.

loading...
Kamu sedang membaca artikel tentang Kisah Isa bin Musa Silahkan baca artikel Dunia Nabi Tentang Yang lainnya. Kamu boleh menyebar Luaskan atau MengCopy-Paste Artikel ini, Tapi jangan lupa untuk meletakkan Link Kisah Isa bin Musa Sebagai sumbernya

0 Response to "Kisah Isa bin Musa"

Post a Comment

Kisah Nabi Lainnya