Mati Dalam Keadaan Murtad

Dunia Nabi ~ Pada suatu ketika, Hasan Al-Basri pingsan secara tiba-tiba. Hasan Al-Basri adalah seorang ulama ahli zuhud. Sebelum pingsan, ia melihat beberapa orang menyeret mayat.

Setelah sadar, orang-orang pun bertanya kepada Hasan Al-Basri tentang penyebab dirinya pingsan. Kemudian, ia menerangkan bahwa mayat lelaki itu sebelumnya adalah seorang ahli ibadah. Orang-orang pun meminta Hasan Al-Basri menceritakan mayat lelaki itu pada masa hidupnya.


Hasan Al-Basri pun menceritakan bahwa suatu hari lelaki itu keluar rumah hendak menuju ke masjid. Di tengah perjalanan, lelaki itu melihat perempuan beragama Nasrani. Kecantikan perempuan itu telah membuat lelaki itu tergoda. Lelaki itu pun mengajaknya untuk menikah, tetapi perempuan itu menolak. Ia berkata, "Aku tidak akan menerimamu hingga engkau memeluk agamaku."

Setelah sekian lama berpikir, lelaki itu memutuskan untuk berpindah agama. Ia pun memeluk agama Nasrani. Setelah menikah, lelaki itu sungguh terkejut melihat istrinya telah berpindah agama menjadi seorang seorang Muslim. Istrinya berkata, "Sungguh engkau tidak berguna. Engkau rela keluar dari agamamu hanya karena menuruti hawa nafsu yang tiada artinya."

Ternyata sekalipun baru memeluk agama Islam, perempuan itu hafal Surat Al-Ikhlas di luar kepala. Orang-orang pun keheranan. Kemudian, perempuan itu menjelaskan bahwa sebelumnya ia memang tidak hafal sama sekali dan tidak mengetahui ayat-ayat itu. Ia pun menceritakan bahwa suatu malam ia bermimpi. Dalam mimpinya, ia masuk ke neraka. Ia sangat ketakutan, tetapi Malaikat Malik menerangkannya.

Malaikat Malik berkata bahwa Allah telah menebus perempuan itu dengan laki-laki itu dari neraka. Kemudian, perempuan itu dibawa masuk ke dalam surga. Di dalam surga, perempuan itu menemukan tulisan yang berbunyi, "Allah menghapus apa yang Dia kehendaki dan menetapkan (apa yang Dia kehendaki), dan di sisi-Nya-lah terdapat Ummul-Kitab (Lauh mahfuzh)." (Surat Ar-Rad ayat 39). Setelah itu, perempuan itu diajari Surat Al-Ikhlas oleh malaikat hingga akhirnya ia hafal. Kemudian, ia terbangun.

Mimpi itu telah membuatnya sadar dan memeluk agama Islam. Sementara itu, lelaki itu terbunuh dalam keadaan murtad.
"Hawa nafsu membawa kesesatan dan tidak berpedoman sedangkan akal menjadi pedoman menuju keutamaan. Hawa nafsu menyuruh melamun dan berangan-angan, sedangkan akal menyuruh menimbang." (Hamka).
Oleh Sugiasih, S.Si.

loading...
Kamu sedang membaca artikel tentang Mati Dalam Keadaan Murtad Silahkan baca artikel Dunia Nabi Tentang | Yang lainnya. Kamu boleh menyebar Luaskan atau MengCopy-Paste Artikel ini, Tapi jangan lupa untuk meletakkan Link Mati Dalam Keadaan Murtad Sebagai sumbernya

0 Response to "Mati Dalam Keadaan Murtad"

Post a Comment

Kisah Nabi Lainnya