Sultan Dan Ulama ~ Pada suatu malam, Sultan Harun Ar-Rasyid dan Al-Abbas mendatangi rumah ulama Fudhail Iyadi. Saat berada di depan rumah Fudhail, Al-Abbas memanggil-manggil ulama tersebut.
Saat itu mereka mendengar Fudhail sedang membaca Al-Quran yang artinya "Apakah orang-orang beriman itu sama dengan orang-orang yang fasik? Mereka tidak sama." (Surat As-Sajdah ayat 18). Mendengar ayat itu, Sultan Harun Ar-Rasyid tertunduk sedih. Ia merasa bahwa ia seharusnya dapat mengambil hikmah dari ayat tersebut. Al-Abbas kembali memanggil Fudhail, "Wahai Fudhail, keluarlah engkau. Sultan datang kepadamu." Namun, Fudhail hanya membuka pintunya. Ia tetap duduk dalam ruangannya yang gelap dan bersembahyang.
Setelah itu, Sultan masuk ke dalam rumah Fudhail. Tidak diduga tangan Sultan bersentuhan dengan tangan Fudhail. Fudhail berkata, "Alangkah halus tangan Sultan dalam suasana gelap." Sultan merasa tersindir dengan ucapan Fudhail. Ia semakin tersindir ketika Fudhail melanjutkan ucapannya, "Sayang tangan sehalus ini belum tentu selamat dari api neraka." Kemudian, Fudhail menasihati Sultan tentang pertanggungjawaban seorang pemimpin di hadapan Allah. "Bersiap-siaplah saat engkau diminta pertangggungjawaban sebagai pemimpin rakyat di hadapan Allah. Rasulullah bersabda bahwa di antara mereka yang paling keras ditanya dalam pengadilan Allah adalah penguasa yang mengambil hak rakyat, tetapi tidak memberi manfaat kepada rakyatnya. Penguasa yang dipatuhi oleh rakyat, tetapi tidak dapat berlaku adil terhadap rakyat yang kuat dan lemah." Perkataan Fudhail membuat Sultan menangis sedu sedan.
Kemudian, Sultan memberikan hadiah berupa uang sebesar seribu dinar. Namun, Fudhail menolaknya. Ia berkata, "Uang ini sebenarnya bukan milikmu. Kembalikan uang seribu dinar itu kepada orang-orang yang telah kau ambil haknya." Sultan kecewa, tetapi ia bersyukur karena mendapat nasihat yang berguna. Sultan dan Al-Abbas pergi meninggalkan rumah Fudhail, sementara Fudhail melanjutkan ibadahnya.
Pesan : "Sebaik-baik orang yang diberi nasihat ialah penguasa."
Oleh Sugiasih, S.Si.
loading...
0 Response to "Sultan Dan Ulama"
Post a Comment