Dunia Nabi ~ Dalam suatu hadits pernah diriwayatkan tentang lembah Haihab di neraka Jahanam. Orang-orang yang akrab dengan pemimpin yang zalim akan ditempatkan oleh Allah ke dalam lembah tersebut, orang-orang itu mendekati para pemimpin untuk kepentingan pribadinya atau untuk memperoleh kekayaan, bukan untuk mengajak dalam kebaikkan dan mencegah kemungkaran. Hammad bin Salmah adalah seorang ulama yang sangat berhati-hati dalam berhubungan dengan penguasa saat itu, ia hidup dengan sangat sederhana.
Saat Hammad bin Salmah sedang membaca Al-Qur’an, terdengar pintu rumahnya diketuk. Hammad meminta putrinya membukakan pintunya. Ketika itu seorang utusan dari Khalifah Muhammad bin Sulaiman datang dengan membawa sepucuk surat. Isi surat itu adalah meminta Hammad bin Salmah datang ke istana Muhammad bin Sulaiman. Muhammad bin Sulaiman hendak bertanya kepada Hammad bin Salmah tentang suatu perkara.
Hammad tidak bersedia datang ke istana Muhammad, karena ia menanggapi permintaan Khalifah Muhammad bin Sulaiman dengan membalas surat itu, dalam surat itu ia mengatakan bahwa sebaiknya seorang ulama tidak mendatangi seorang penguasa. Dalam surat itu Hammad juga menulis bahwa bila Muhammad hendak bertanya kepadanya, Muhammad diminta datang ke rumahnya.
Akhirnya, Muhammad bin Sulaiman benar-benar datang ke rumah Hammad, saat berhadapan dengan Muhammad, Hammad terlihat ketakutan. Khalifah Muhammad pun bertanya tentang hal itu. Hammad menerangkan hal itu dengan hadits Rasulullah yang berbunyi. ”Sesungguhnya orang pandai bilamana menginginkan dengan ilmunya keridhaan Allah Ta’ala, ia akan diberi segala sesuatu. Namun, bila ia menginginkan dengan ilmunya itu menyimpan kekayaan, ia takut dari segala sesuatu.
Baca juga Kisah Teladan Umair Bin Abu Waqqash
Kemudian, Muhammad bin Sulaiman memberikan uang sebesar empat puluh ribu dirham. Namun, Hammad menolaknya dan berkata, ”kembalikan uang itu kepada orang-orang yang engkau zalimi. Muhammad bin Sulaiman berkata, ”Demi Allah, uang itu merupakan uang warisan untukku.” Hammad tetap menolak uang itu sambil mendoakan Muhammad bin Sulaiman agar tidak terbebani oleh uang tersebut.
Muhammad bin Sulaiman membujuk Hammad agar mendermakan uang itu dengan mengatakan bahwa Hammad dapat membagi-bagikannya untuk orang lain. Hammad berkata. ”Sekalipun aku berbuat adil dalam membagi uang itu, orang yang tidak mendapatkannya akan mengatakan “Aku tidak mendapat bagian”. Hammad pun tetap menolak uang itu.
Sumber : Seri Peneguh Iman Islami oleh Sugiasih, S.Si.
loading...
0 Response to "Kisah Pemimpin Zalim Dan Seorang Ulama "
Post a Comment