Dunia Nabi ~ Pada suatu hari, Imam Ahmad didatangi seorang wanita, kepada Imam Ahmad, wanita itu menceritakan kejadian yang ia alami. Ia bermaksud untuk meminta pendapat Imam Ahmad. Wanita itu menjelaskan bahwa dirinya hidup serba kekurangan. Ia begitu miskin sehingga lampu untuk penerangan dirumahnya pun tidak mampu ia beli, wanita itu juga menjelaskan bahwa ia bekerja merajut benang yang akan di jual ke pasar. Hasilnya hanya cukup untuk makan keluarganya pada malam harinya.
Karena tidak memiliki lampu, dia perlu menunggu bulan bersinar terang agar dia dapat melakukan pekerjaan tersebut. Pada suatu malam, satu rombongan kalifah melewati depan rumahnya dengan membawa lampu yang sangat banyak dan terang, sehingga dia tidak melewatkan kesempatan itu, dia memanfaatkan terangnya lampu untuk melakukan kegiatannya yaitu memintal beberapa lembar kapas sampai rombongan kalifah itu tinggalkan tempat.
Wanita itu bertanya kepada Imam Ahmad. Apakah uang hasil penjualan benang yang saya pintal dalam cahaya lampu milik kalifah itu halal untuk saya gunakan ? Imam Ahmad sangat kagum dengan cerita wanita itu. Beliau bertanya, Siapakah kamu yang begitu perhatian terhadap masalah agama, padahal umat islam yang lain telah lalai dan kikir terhadap harta mereka. Saya adalah saudara perempuan Masyar Al-Hafi Rahimahullah, jawab wanita itu, masih dengan kerendahan hatinya.
Mendengar jawaban itu, Imam Ahmad menjadi terharu kemudian menangis tersedu-sedu. Basyyar Al-Hafi Rahimahullah adalah nama seorang gubernur yang terkenal sebagai orang yang beriman dan beramal saleh. Mendadak Imam Ahmad terdiam tanpa menjawab pertanyaan wanita itu, saat itu juga dia berdoa memohon rahmat atas gubernur tersebut.
Kemudian, barulah Imam Ahmad berkata, “Sesungguhnya kain penutup wajah yang kamu pakai itu lebih baik dari pada serban yang kami pakai, sesungguhnya kami ini tidak pantas jika dibandingkan dengan orang-orang tua yang telah mendahului kita, sedangkan kamu seorang perempuan yang takwa dan tinggi rasa takutnya kepada Allah swt.”
Imam Ahmad berpikir beberapa lama, setelah itu Imam Ahmad menjelaskan bahwa tanpa izin dari rombongan kalifah itu maka uang hasil penjualan benang itu tidak halal bagi wanita tersebut.
Sumber : Seri Peneguh Iman Islami oleh Sugiasih, S.Si.
loading...
0 Response to "Kisah Imam Ahmad Dan Seorang Wanita"
Post a Comment