Dunia Nabi ~ Pada suatu ketika, Khalifah Harun Ar-Rasyid sedang menunaikan ibadah haji, saat ia melaksanakan sa’i ia datang dari arah Bukit Marwah ke bukit Shafa.
Dalam melaksanakan sa’i tiba-tiba seorang lelaki memanggil Khalifah Harun Ar-Rasyid. Khalifah Harun pun mengarahkan wajahnya ke arah datangnya suara. Setelah itu, lelaki itu berkata kepadanya, ”Lihatlah ke arah Shafa kemudian alihkan pandanganmu ke arah sekitar Ka’bah, berapakah jumlah mereka?” Harun Ar-Rasyid melihat ke arah Shafa dan sekitar Ka’bah, kemudian ia berkata, “Hanya Allah yang mengetahui jumlah mereka.”
Mendengar jawaban itu, lelaki tersebut berkata, ”Wahai harun. Saat kiamat nanti mereka akan ditanya tentang diri mereka sendiri. Sementara itu, engkau akan ditanya oleh Allah swt tentang mereka semua. Bagaimana engkau akan menjawabnya kelak?” Perkataan lelaki itu membuat Khalifah Harun Ar-Rasyid menangis. Ia menangis tersedu-sedu karena mengingatnya tanggung jawabnya sebagai seorang pemimpin. Sesungguhnya Allah swt akan meminta pertanggung jawaban para pemimpin di dunia pada hari kiamat kelak.
Rasulullah saw pernah bersabda bahwa diantara mereka yang paling keras ditanya dalam pengadilan Allah kelak adalah penguasa yang mengambil hak rakyat, tetapi tidak memberi manfaat kepada rakyatnya. Pemimpin yang tidak sanggup melindungi mereka dari kezaliman atau aniaya, yaitu pemimpin yang dipatuhi oleh rakyat namun tidak berlaku adil antara yang kuat dan yang lemah, serta pemimpin yang perkataannya hanya berdasarkan hawa nafsunya.
Berhati-hatilah ketika berhubungan dengan seorang penguasa. Seorang ulama terkemuka yang bernama Fudhail bin Iyadh telah mengatakan bahwa tidak layak menemui penguasa dan berakrab-akrab dengan penguasa. Hal ini disebabkan oleh kelemahan kita dalam menghadapi penguasa hanya sebatas nasihat. Kita sering kali tidak mampu menolak kezaliman dan kemungkinan para penguasa yang kita lihat. Sifat yang utama bagi seorang pemimpin ialah harus beradab dan berhatimulia.
Sumber : Seri Peneguh Iman Islami oleh Sugiasih, S.Si.
loading...
0 Response to "Kisah Khalifah Harun Ar-Rasyid Menunaikan Ibadah Haji"
Post a Comment