Kisah Nabi Ibrahim Mencari Tuhan ~ Dalam diri nabi Ibrahim telah terpancang bahwa berhala-berhala itu pasti bukan Tuhan. Ia sangat meyakini bahwa penyembahan berhala adalah perbuatan yang sesat. Kemudian timbul pertanyaaan dalam pikiran nabi Ibrahim “Siapa Tuhan yang menciptakan langit dan bumi serta isinya” ?
Nabi Ibrahim sering kali menmyendiri untuk mencari Tuhannya, Ia tidak ingin terpengaruh oleh kesesatan penduduk Babilonia, pada suatu malam nabi Ibrahim mengasingkan diri karena kekagumannya pada bintang-bintang di langit, ia berkata “Inilah Tuhanku“. Lama kelamaan bintang-bintang itu menghilang nabi Ibrahim berkata “Aku tidak suka pada sesuatu yang tenggelam”. Kemudian muncul bulan di langit nabi Ibrahim pun berkata, “Inilah Tuhanku” Ketika malam berganti pagi bulan juga menghilang. Setelah itu nabi Ibrahim berkata “Sesungguhnya jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku, pastilah aku termasuk orang-orang yang sesat.”
Pada siang hari lagi nabi Ibrahim melihat matahari yang cahayanya menyilaukan berkata lagi. “Inilah Tuhanku” karena cahayanya lebih terang dan besar dari pada sebelumnya”. Saat hari telah petang, matahari itu tenggelam. Keyakinan terhadap matahari pun menjadi sirna. Nabi Ibrahim tidak meyakini benda-benda yang dilihat itu sebagai Tuhannya. Selanjutnya Nabi Ibrahim berkata kepada kaumnya, “Hai Kaumku, sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan, sesungguhnya aku menghadapkan diri kepada Rabb yang menciptakan langit dan bumi, dengan cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan” (Quran dalam surat Al- An’aam ayat 78 – 79). Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari dan bulan bukan untuk disembah, tetapi sembahlah Allah, zat yang menciptakan semua itu, jika kamu hendak beribadah secara benar. (Al- Quran surat Fushshilat ayat 37).
Nabi Ibrahim Berdakwah Kepada Ayahnya
Nabi Ibrahim tumbuh di lingkungan masyarakat yang menyembah berhala. Masyarakat termasuk ayah nabi Ibrahim benar-benar telah tersesat, dan mereka menyembah berhala yang mereka ciptakan sendiri. Nabi Ibrahim yang telah mengetahui kebenaran ingin mengajak meraka untuk hanya menyembah Allah Swt. Pada awalnya nabi Ibrahim berdakwah kepada ayahnya, ia tidak ingin ayahnya berada dalam kesesatan selamanya. Pada suatu ketika nabi Ibrahim mengajak ayahnya berbicara, dengan perkataan yang lemah dan lembut, ia memberikan pengertian dan pemahaman tentang Allah Swt kepada ayahnya. Nabi Ibrahim menyuruh ayahnya agar menyembah kepada Allah Swt, namun ayah nabi Ibrahim menolaknya mentah-mentah. Nabi Ibrahim tidak berputus asa terhadap penolakan ayahnya, ia tetap berjanji akan mengeluarkan ayahnya dari kesesatan dan juga selalu berdoa agar ayahnya mendapat petunjuk khusus dari Allah swt.
Pada suatu ketika nabi Ibrahim berkata kepada ayahnya “wahai ayahku, mengapa kamu menyembah sesuatu yang mendengar, tidak melihat, dan tidak dapat menolong kamu sedikitpun”? Wahai ayahku, sesungguhnya telah datang kepadaku sebagian ilmu pengetahuan yang tidak datang kepadamu maka ikutilah aku, niscaya aku akan menunjukkan kepadamu jalan yang baik dan lurus. Wahai ayahku, janganlah kamu menyembah setan, sesungguhnya setan itu durhaka kepada Tuhan Yang Maha Pemurah. “Wahai ayahku, sesungguhnya aku khawatir, kamu akan ditimpa azab dari Tuhan Yang Maha Pemurah, maka kamu akan menjadi teman setan”.
“Ayah nabi Ibrahim menjawab, Bencikah kamu kepada tuhan-tuhanku, hai Ibrahim? Jika kamu tidak berhenti, niscaya kamu akan kurajam, dan tinggalkan aku untuk waktu yang cukup lama”. Nabi Ibrahim tetap tenang, sekalipun ayahnya sangat marah kepadanya, ia berkata ”Semoga keselamatan dilimpahkan kepadamu, aku akan memintakan ampun bagimu kepada Tuhanku, sesungguhnya dia sangat baik kepadaku”. Setelah itu, nabi Ibrahim pergi dari rumahnya, ia meninggalkan ayahnya dengan perasaan sedih karena tidak berhasil mengajak ayahnya menyembah kepada Allah Swt semata-mata.
Nabi Ibrahim Bertemu Ayahnya Pada Hari Kiamat
Pada suatu ketika, Rasulullah Saw, bersabda bahwa nabi Ibrahim bertemu dengan ayahnya, Azar pada hari kiamat. Pada saat itu wajah Azar penuh dengan noda hitam dan debu. Kemudian nabi Ibrahim bertanya kepadanya, “Bukankah aku telah memperingatkan engkau agar tidak menentang ajakanku”? Ayahnya menjawab, sekarang aku tidak menentangmu. Kemudian nabi Ibrahim memanjatkan doa, Ya Rabbi, sesungguhnya Engkau menjanjikan kepada hamba bahwa engkau tidak akan menghinakan hamba pada hari mereka dibangkitkan. Maka kehinaan apakah yang lebih hina dari pada ayah hamba yang jauh dari rahmat-Mu” ?
Allah Azza wa Jalla menjawab, “Sesungguhnya aku mengharamkan surga bagi orang-orang kafir”. Kemudian Allah berfirman kepada nabi Ibrahim. “hai Ibrahim ada apa di bawah telapak kakimu”? Nabi Ibrahim pun melihat ternyata ada bangkai biawak berlumuran kotoran, kemudian diambil kerangkanya dan dilemparkan kedalam neraka. Nabi Ibrahim melihat Azar telah berubah menjadi seekor biawak yang berlumuran kotoran, hal ini menggambarkan bahwa biawak adalah binatang yang paling bodoh. Sementara itu menentang nasihat nabi Ibrahim as, dan mengikuti tipu daya setan merupakan kebodohan yang paling nyata. [Dunia Nabi]
loading...
0 Response to "Kisah Nabi Ibrahim Mencari Tuhan"
Post a Comment