Kisah Nabi Ibrahim Di Mesir ~ Pada suatu masa, negeri Syam dilanda musim kemarau yang panjang, tanaman tiada dapat tumbuh dengan subur, sedangkan ternak mati karena tidak mendapatkan makanan dan air. Penduduk negeri Syam kehilangan sumber makanan merek, begitu pula dengan keluarga nabi Ibrahim. Kemudian Allah swt memeruintahkan nabi Ibrahim melaksanakan hijrah ke wilayah yang lebih baik.Oleh karena itu nabi Ibrahim dan isteri Sarah , Luth dan penduduk negeri Syam berpindah ke Mesir yang wilayahnya subur.
Raja Mesir mengetahui kedatangan nabi Ibrahim dan isterinya, iapun mengirimkan utusan untuk menjemput dan membawa mereka ke istana. Nabi Ibrahim mengetahui bahwa raaj Mesir menginginkan isterinya Sarah. Sarah memang wanita yang cantik. Oleh karena itu nabi Ibrahim mangakui Sarah sebagai saudaranya di hadapan raja Masir. Ia tidak mengaku sebagai suaminya karena nabi Ibrahim khawatir akan dibunuh, setelah itu nabi Ibrahim diminta untuk pulang, sedang sarah ditempatkan di kamar dalam istana. Pada saat tiba dirumah nabi Ibrahim bersembahyang, ia berdoa agar Allah swt melindungi isterinya. Nabi Ibrahim bertawakal kepada Allah swt, ia bersabar dengan keadaan yang tidak menyenangkan dirinya.
Sementara itu Sarah sangat ketakutan di dalam istana ia bersembahyang dan berdoa memohon perlindungan dari Allah swt , tidak lama kemudian raja Mesir masuk ke dalam kamar. Pada saat ia akan berbuat jahat kepada Sarah, tangannya menjadi kaku dan tidak dapat bergerak. Bila niat jahat berhenti, tangannya dapat bergerak kembali. Hal itu terjadi berulang kali raja Mesir pun menyadari perbuatannya yang salah itu.. Akhirnya raja Mesir mengizinkan Sarah pulang, ia memberikan sarah berbagai macam hadiah . selain itu raja Mesir juga memberikan seorang pembantu untuk Sarah dan nabi Ibrahim. Pembantu itu bernama Hajar, nabi Ibrahim dan sarah bersyukur kepada Allah swt kerena menolong Sarah dari perbuatan jahat raja Mesir.
Nabi Ibrahim Dan Nabi Luth Di Mesir
Nabi Ibrahim tinggal bersama dengan nabi Luth di Mesir, mereka mengusahakan hewan ternak ndan tanaman, setelah beberapa lama mereka bertenak maka ternak mereka berkembang biak dengan baik. Begitupun dengan hasil tanaman dari tahun ke tahun, panen mereka terus bertambah. Banyaknya kekayaaan nabi Ibrahim dan nabi Luth menyebabkan penduduk di sekitarnya menjadi iri. Apalagi mereka mengetahui bahwa nabi Ibrahim dan nabi Luth hanyalah pendatang. Akhirnya nabi Ibrahim dan nabi Luth memutuskan untuk membagi dua seluruh kekayaan mereka. Nabi Ibrahim tetap tinggal di wilayah mesir, sementara nabi Luth pergi ke Yordania. Namun penduduk Mesir tetap iri dan tidak menyukai nabi Ibrahim, mereka merasa terganggu dengan kehadiran nabi Ibrahim. Karena kondisi yang demikian nabi Ibrahim dan isterinya memutuskan untuk kembali ke wilayah Palestina, dan mereka pergi dengan membawa hawan ternaknya.
Nabi Ibrahim Memiliki Anak
Nabi Ibrahim dan isterinya sarah telah lama berumah tangga namun mereka belum dikarunia seorang anak padahal usia mereka sudah tua. Nabi Ibrahim sangat risau dengan keadaan itu, ia khawatir tidak ada keturunannya yang dapat meneruskan dakwahnya, apalagi ia juga mengetahui bahwa isterinya adalah perempuan mandul. Sarah adalah isterinya yang sangat sabar dan bijak, ia sangat mengerti dengan keinginan nabi Ibrahim, sekalipun terasa sangat berat, Sarah mengizinkan suaminya untuk menikah dengan wanita lain.
Sarah meminta kepada nabi Ibrahim untuk nikahi dengan perempuan Hajar. Hajar masih muda , aku berharap kamu dapat memiliki keturunan darinya..Dengan demikian, ada keturunanmu yang akan menyambung dakwahmu, kata Sarah kepada nabi Ibrahim, setelah berpikir beberapa waktu nabi Ibrahim menyetujui atas permintaan isterinya untuk menikahi perempuan Hajar. Setelah nabi Ibrahim dan hajar menikah akhirnya hajar mengandung dan Hajar melahirkan anak laki-laki yang diberi nama Ismail. Pada Akhirnya Allah telah mengabulkan doa nabi Ibrahim.
Kehadiran Ismail membuat Sarah menjadi cemburu dan iri , maka nabi Ibrahim sangat mengerti pada perasan isterinya sarah. Setelah itu isterinya Sarah meminta kepada nabi Ibrahim untuk membawa isterinya Hajar dan anak Ismail pergi dari rumah mereka, karena Sarah tidak ingin tinggal satu rumah.
Nabi Ibrahim pergi membawa isterinya Hajar dan anaknya Ismail ke Mekkah, pada saat itu Mekkah adalah wilayah yang belum ada penghuninya., tandus dan kering.Atas perintah Allah swt, nabi Ibrahim meninggalkan mereka di Mekkah.Isterinya Hajar hanya membawa sedikit bekal makanan dan minuman, namun isterinya Hajar ikhlas menjalaninya, ia telah diyakinkan oleh nabi Ibrahim bahwa Allah swt akan menolongnya.
Kabar Kelahiran Ishak
Pada suatu ketika nabi Ibrahim kedatangan dua anak laki-laki yang tampan. Ia menyambut tamu-tamunya dengan hangat. Nabi Ibrahim telah menyembelih seekor anak sapi yang gemuk. Isterinya Sarah memanggang daging sapi menjadi makanan yang lezat. Makanan pun dihidangkan, namun tamu nabi Ibrahim sama sekali tidak menyentuh makanan yang terhindang. Nabi Ibrahim mulai mencurigai sikap tamunya, Nabi Ibrahim bertanya kepada mereka, ternyata tamu-tamu adalah malaikat yang menyamar sebagai manusia. Mereka menjelaskan bahwa mereka diutus oleh Allah swt kepada kaum nabi Luth.
Kedua malaikat juga mengabarkan bahwa nabi Ibrahim danIsterinya sarah akan memiliki keturunan, kabar ini sungguh mengejutkan nabi Ibrahim. Malaikat menyatakan bahwa kelak isterinya sarah akan melahirkan bayi laki-laki yang bernama Ishaq. Anak itu akan tumbuh dewasa dan menjadi manusia yang saleh. Berita tentang kelahiran anak dari isterinya Sarah yang bernama Ishaq diterima saat Sarah berusia 90 tahun sedangkan nabi Ibrahim sudah berusia 120 tahun.
Pada awalnya mereka meragukan berita itu , hal itu disebabkan oleh nabi Ibrahim dan isterinya Sarah sudah berusia tua dan Sarah adalah perempuan yang mandul. Malaikat itu berkata “ mengapa kamu merasa heran tentang ketetapan Allah swt”? Itu adalah rahmat dan berkah dari Allah swt yang diberikan kepadamu, hai Ahlulbait ( tuan rumah), sesungguhnya Allah maha terpuji lagi Maha Pamurah”’
Demikianlah Allah swt senantiasa memberikan rahmat dan karunia Nya kepada nabi Ibrahim hal ini tidak terlepas dari ketaatan nabi Ibrahim terhadap seluruh perintah dari Allah Ta’ala. [Dunia Nabi]
loading...
0 Response to "Kisah Nabi Ibrahim Di Mesir"
Post a Comment