Dunia Nabi ~ Khadijah binti Khuwailid adalah seorang wanita keturunan bangsawan yang berasal dari kaum Asadiyah. Kaum ini merupakan salah satu keturunan Quraisy yang amat disegani dan dihormati. Khadijah lahir pada 68 tahun sebelum hijrah atau lima belas tahun sebelum Rasulullah lahir. Orang-orang mengenalnya sebagai wanita pengusaha yang cantik dan berakhlak mulia. Sementara itu, ada seorang pemuda bernama Muhammad dari Bani Hasyim. Muhammad yang kelak menjadi suami Khadijah adalah seorang yatim piatu dan hidup miskin sejak kecil. Sejak kecil, Muhammad diasuh pamannya, Abu Thalib.
Melalui saudaranya, Muhammad memperoleh pekerjaan di tempat Khadijah. Muhammad diikut sertakan dalam suatu kafilah niaga ke negeri Syam. Sesampai di negeri Syam, Muhammad dan orang-orang yang ada dalam kafilah niaga itu mulai menjual barang-barannya. Hanya beberapa hari saja, semua barang sudah laku dan memperoleh keuntungan yang besar.
Setelah itu, Muhammad kembali ke kota Mekkah. Setelah mengenal beberapa lama, Khadijah jatuh hati dengan Muhammad. Ketika itu, Khadijah menanyakan kesediaan Muhammad menikah dengannya. Ternyata, Muhammad bersedia menikah dengan Khadijah. Keluarga Muhammad dan keluarga Khadijah pun mendukung keduanya. Khadijah menikah dengan Nabi Muhammad pada usia empat putuh tahun. Sementara itu, Nabi Muhammad berumur 25 tahun. Sekalipun memiliki perbedaan umur 15 tahun, keduanya dapat membangun bahtera rumah tangga dengan baik. Mereka hidup bahagia.
Melalui saudaranya, Muhammad memperoleh pekerjaan di tempat Khadijah. Muhammad diikut sertakan dalam suatu kafilah niaga ke negeri Syam. Sesampai di negeri Syam, Muhammad dan orang-orang yang ada dalam kafilah niaga itu mulai menjual barang-barannya. Hanya beberapa hari saja, semua barang sudah laku dan memperoleh keuntungan yang besar.
Setelah itu, Muhammad kembali ke kota Mekkah. Setelah mengenal beberapa lama, Khadijah jatuh hati dengan Muhammad. Ketika itu, Khadijah menanyakan kesediaan Muhammad menikah dengannya. Ternyata, Muhammad bersedia menikah dengan Khadijah. Keluarga Muhammad dan keluarga Khadijah pun mendukung keduanya. Khadijah menikah dengan Nabi Muhammad pada usia empat putuh tahun. Sementara itu, Nabi Muhammad berumur 25 tahun. Sekalipun memiliki perbedaan umur 15 tahun, keduanya dapat membangun bahtera rumah tangga dengan baik. Mereka hidup bahagia.
Khadijah Dijamin Masuk Surga
Khadijah binti Khuwailid mendampingi Nabi Muhammad dengan setia. Selama dua puluh empat tahun, Khadijah terus menemani Rasulullah, baik saat sedih maupun bahagia. Dalam masa pernikahannya, Nabi Muhammad sering kali bertafakur atau merenung dan bermunajat (mendekatkan diri kepada Allah) di Gua Hira. Nabi Muhammad pergi ke Gua Hira dengan membawa bekal. Saat bekalnya telah habis, Nabi Muhammad akan kembali ke rumahnya. Selama masa lima tahun, Nabi Muhammad sering kali bertafakur ke Gua Hira. Sekalipun demikian, Khadijah tidak mengeluh. Ia senantiasa mendukung kegiatan suaminya. Khadijah tetap melayani Nabi Muhammad dengan baik dan penuh kasih sayang.
Setelah mendapatkan wahyu pertama dari Allah, Nabi Muhammad pulang dalam keadaan badan menggigil ketakutan. Khadijah pun berusaha menenangkannya. Khadijah adalah orang pertama yang memeluk agama Islam. Selama Rasulullah berdakwah, Khadijah selalu memberikan dukungan. Tidak hanya dukungan moral, tetapi juga dukungan yang berupa harta. Selama mendampingi Nabi Muhammad, Khadijah menjadi satu-satunya isteri Rasulullah hingga dia meninggal. Dia telah melahirkan enam orang anak. Isteri-isteri Rasulullah yang lain tidak memiliki anak. Kesetiaan Khadijah diimbangi oleh Rasulullah dengan memberi cinta yang tiada terkira. Nabi Muhammad pernah bersabda, “Wanita utama dan yang pertama masuk surga adalah Khadijah binti Khuwailid, Fatimah binti Muhammad SAW, Maryam binti Imran dan Asyiah binti Muzaahim, isteri Firaun.
Nabi Muhammad juga pernah mengatakan bahwa Khadijah adalah wanita yang terbaik. Rasulullah bersabda, “Dia telah percaya dan beriman kepadaku di saat orang lain masih dalam kebimbangan. Dia telah membenarkan aku di saat orang lain mendustakanku. Dia telah mengorbankan semua harta bendanya ketika orang lain mencegah kemurahannya terhadapku. Dia telah melahirkan beberapa putra-putri yang tidak aku dapatkan dari isteri-isteri yang lain”.
Khadijah berada pada kedudukan yang lebih utama dibandingkan para sahabat yang memeluk agama Islam pada awalnya. Penyebabnya adalah sikap Khadijah yang pertama kali beriman dengan ajaran Nabi Muhammad lebih agung dari pada sikap para sahabat yang mendukung dakwah Nabi Muhammad sesudah itu. Setelah itu, Khadijah selalu menenangkan dan menghibur Nabi Muhammad saat bersedih, membantunya dalam berdakwah, merasakan penderitaan saat jihad, dan menolong Nabi Muhammad dengan harta dan jiwanya. Untuk itu, pantaslah Allah menjadikan Khadijah sebagai penduduk surga.
Setelah mendapatkan wahyu pertama dari Allah, Nabi Muhammad pulang dalam keadaan badan menggigil ketakutan. Khadijah pun berusaha menenangkannya. Khadijah adalah orang pertama yang memeluk agama Islam. Selama Rasulullah berdakwah, Khadijah selalu memberikan dukungan. Tidak hanya dukungan moral, tetapi juga dukungan yang berupa harta. Selama mendampingi Nabi Muhammad, Khadijah menjadi satu-satunya isteri Rasulullah hingga dia meninggal. Dia telah melahirkan enam orang anak. Isteri-isteri Rasulullah yang lain tidak memiliki anak. Kesetiaan Khadijah diimbangi oleh Rasulullah dengan memberi cinta yang tiada terkira. Nabi Muhammad pernah bersabda, “Wanita utama dan yang pertama masuk surga adalah Khadijah binti Khuwailid, Fatimah binti Muhammad SAW, Maryam binti Imran dan Asyiah binti Muzaahim, isteri Firaun.
Nabi Muhammad juga pernah mengatakan bahwa Khadijah adalah wanita yang terbaik. Rasulullah bersabda, “Dia telah percaya dan beriman kepadaku di saat orang lain masih dalam kebimbangan. Dia telah membenarkan aku di saat orang lain mendustakanku. Dia telah mengorbankan semua harta bendanya ketika orang lain mencegah kemurahannya terhadapku. Dia telah melahirkan beberapa putra-putri yang tidak aku dapatkan dari isteri-isteri yang lain”.
Khadijah berada pada kedudukan yang lebih utama dibandingkan para sahabat yang memeluk agama Islam pada awalnya. Penyebabnya adalah sikap Khadijah yang pertama kali beriman dengan ajaran Nabi Muhammad lebih agung dari pada sikap para sahabat yang mendukung dakwah Nabi Muhammad sesudah itu. Setelah itu, Khadijah selalu menenangkan dan menghibur Nabi Muhammad saat bersedih, membantunya dalam berdakwah, merasakan penderitaan saat jihad, dan menolong Nabi Muhammad dengan harta dan jiwanya. Untuk itu, pantaslah Allah menjadikan Khadijah sebagai penduduk surga.
loading...
0 Response to "Kisah Khadijah Binti Khuwailid Isteri Rasulullah"
Post a Comment