Dunia Nabi ~ Karena penganiayaan yang dilakukan oleh kaum kafir Quraisy semakin meningkat, Rasulullah memerintahkan umat Islam untuk berhijrah ke Madinah. Setelah sebagian besar umat Islam berhijrah, Rasulullah juga berhijrah. Saat malam hari Rasulullah hendak hijrah, beberapa orang Quraisy mengepung rumah Rasulullah. Mereka hendak membunuh Rasulullah. Namun, Rasulullah berhasil meloloskan diri.
Sebelum fajar menyingsing, Rasulullah dan Abu Bakar meninggalkan Kota Mekkah menuju ke Yastrib (Madinah). Di tengah perjalanan, mereka berhenti di Gua Tsur. Sebelum Rasulullah masuk ke dalam gua, Abu Bakar masuk terlebih dahulu. Ia menutup lubang-lubang yang mungkin menjadi sarang bagi binatang-binatang berbisa. Setelah semua dirasa aman, Abu Bakar mempersilakan Rasulullah untuk masuk ke dalam gua. Saat di dalam gua, Rasulullah tertidur di pangkuan Abu Bakar.
Saat itulah, kaki Abu Bakar digigit oleh kalejengking. Abu Bakar kesakitan, tetapi ia menahannya hingga keluar air matanya. Ia tak ingin membangunkan Rasulullah. Air matanya menetes di wajah Rasulullah sehingga Rasulullah terbangun. Rasulullah pun menjadi tahu bahwa Abu Bakar kesakitan karena digigit kalejengking. Kemudian, Rasulullah mengusapkan air liurnya pada kaki Abu Bakar yang digigit kalejengking. Kaki Abu Bakar pun sembuh seketika.
Sementara itu, orang-orang kafir Quraisy sangat kecewa karena mereka tidak berhasil membunuh Rasulullah. Mereka melakukan pengejaran hingga bukit Tsur. Melalui celah batu, Abu Bakar dapat melihat orang orang-orang Quraisy di laur gua. Abu Bakar berkata, “Ya Rasulullah, jika mereka menundukkan kepala ke bawah, pasti mereka akan melihat kita”. Rasulullah berkata, “Jangan engkau bersedih dan takut, sesungguhnya Allah bersama kita”.
Kemudian, Allah memerintahkan laba-labar membuat sarang yang menutupi pintu gua. Selain itu, burung merpati diperintahkan untuk membuat sarang dan bertelur di pintu gua. Orang-orang kafir Quraisy merasa yakin jika Rasulullah di dalam gua, sudah pasti sarang laba-laba akan rusak dan merpati akan terbang. Mereka pun tidak ingin membuang waktu.
Akhirnya, mereka meninggalkan gua Tsur tanpa curiga sedikitpun. Setelah itu, Rasulullah dan Abu Bakar melanjutkan perjalanannya. Sungguh Allah Maha Perkasa dan Maha Bijaksana. Kisah Rasulullah SAW dan Abu Bakar dalam gua Tsur diceritakan dalam surat At-Taubah ayat 40 : “Jikalau kamu tidak menolongnya (Muhammad) maka sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir (musyrikin Mekkah) mengeluarkannya (dari Mekkah) sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia berkata kepada temannya : “Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah menurunkan keterangan-Nya kepada (Muhammad) dan membantunya dengan tentara yang kamu tidak melihatnya, dan Al-Quran menjadikan orang-orang kafir itulah yang rendah. Dan kalimat Allah itulah yang tinggi. Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana” (QS. At-Taubah : 40).
Sebelum fajar menyingsing, Rasulullah dan Abu Bakar meninggalkan Kota Mekkah menuju ke Yastrib (Madinah). Di tengah perjalanan, mereka berhenti di Gua Tsur. Sebelum Rasulullah masuk ke dalam gua, Abu Bakar masuk terlebih dahulu. Ia menutup lubang-lubang yang mungkin menjadi sarang bagi binatang-binatang berbisa. Setelah semua dirasa aman, Abu Bakar mempersilakan Rasulullah untuk masuk ke dalam gua. Saat di dalam gua, Rasulullah tertidur di pangkuan Abu Bakar.
Saat itulah, kaki Abu Bakar digigit oleh kalejengking. Abu Bakar kesakitan, tetapi ia menahannya hingga keluar air matanya. Ia tak ingin membangunkan Rasulullah. Air matanya menetes di wajah Rasulullah sehingga Rasulullah terbangun. Rasulullah pun menjadi tahu bahwa Abu Bakar kesakitan karena digigit kalejengking. Kemudian, Rasulullah mengusapkan air liurnya pada kaki Abu Bakar yang digigit kalejengking. Kaki Abu Bakar pun sembuh seketika.
Sementara itu, orang-orang kafir Quraisy sangat kecewa karena mereka tidak berhasil membunuh Rasulullah. Mereka melakukan pengejaran hingga bukit Tsur. Melalui celah batu, Abu Bakar dapat melihat orang orang-orang Quraisy di laur gua. Abu Bakar berkata, “Ya Rasulullah, jika mereka menundukkan kepala ke bawah, pasti mereka akan melihat kita”. Rasulullah berkata, “Jangan engkau bersedih dan takut, sesungguhnya Allah bersama kita”.
Kemudian, Allah memerintahkan laba-labar membuat sarang yang menutupi pintu gua. Selain itu, burung merpati diperintahkan untuk membuat sarang dan bertelur di pintu gua. Orang-orang kafir Quraisy merasa yakin jika Rasulullah di dalam gua, sudah pasti sarang laba-laba akan rusak dan merpati akan terbang. Mereka pun tidak ingin membuang waktu.
Akhirnya, mereka meninggalkan gua Tsur tanpa curiga sedikitpun. Setelah itu, Rasulullah dan Abu Bakar melanjutkan perjalanannya. Sungguh Allah Maha Perkasa dan Maha Bijaksana. Kisah Rasulullah SAW dan Abu Bakar dalam gua Tsur diceritakan dalam surat At-Taubah ayat 40 : “Jikalau kamu tidak menolongnya (Muhammad) maka sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir (musyrikin Mekkah) mengeluarkannya (dari Mekkah) sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia berkata kepada temannya : “Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah menurunkan keterangan-Nya kepada (Muhammad) dan membantunya dengan tentara yang kamu tidak melihatnya, dan Al-Quran menjadikan orang-orang kafir itulah yang rendah. Dan kalimat Allah itulah yang tinggi. Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana” (QS. At-Taubah : 40).
loading...
0 Response to "Kisah Abu Bakar Di Gua Tsur"
Post a Comment