Dunia Nabi ~ Pada suatu hari, orang-orang kafir Quraisy bermufakat di Darun Nadwah. Darun Nadwah adalah sebuah rumah di Mekkah yang digunakan oleh para pemimpin Quraisy untuk berkumpul dan bermusyawarah. Mereka mencari cara untuk menghentikan dakwah Rasulullah. Karena mereka tidak berhasil dengan cara penentangan, mereka sepakat menggunakan cara diplomasi.
Pada suatu ketika, orang-orang kafir Quraisy menemui Abu Thalib, paman Rasulullah. Abu Thalib diminta untuk menyampaikan tawaran mereka kepada Rasulullah. Mereka menawarkan anak gadis yang paling cantik dan akan memberikan seluruh kekayaan mereka kepada Rasulullah. Bahkan, Rasulullah akan diangkat menjadi pemimpin yang mereka patuhi. Hal itu dipenuhi dengan suatu syarat, yaitu Rasulullah dan pengikutnya diminta menghentikan dakwah dan kembali menyembah berhala.
Kemudian, hal itu disampaikan oleh Abu Thalib kepada Rasulullah. Rasulullah menganggap bahwa Abu Thalib sudah tidak mau melindunginya. Rasulullah mengatakan bahwa seandainya mereka sanggup meletakkan matahari di tangan kanannya dan bulan di tangan kirinya, beliau tetap tidak akan menghentikan dakwahnya. Beliau akan terus berjuang hingga beliau berhasil dalam berdakwah atau beliau syahid karenanya.
Baca juga: Peristiwa Hajar Aswad
Setelah itu, Nabi Muhammad menangis. Ia berdiri dan beranjak pergi, ketika Rasulullah hendak melangkahkan kaki, Abu Thalib memanggilnya. Kesinilah anakku. Di hadapan Rasulullah, Abu Thalib berkata, “Anakku, katakanlah segala hal yang engkau anggap itu benar. Aku tidak akan menyerahkann engkau bagaimana pun juga.”
Allah melarang kaum muslim mengikuti orang-orang kafir. Hal itu sesuai Al-Qur’an surat Al-Insaan ayat 24, “Maka bersabarlah kamu untuk (melaksanakan) ketetapan Tuhan-Mu, dan janganlah kamu ikuti orang yang berdosa dan orang yang kafir di antara mereka.”
Orang-orang kafir Quraisy sangat marah dengan penolakkan Rasulullah. Akhirnya mereka bertekad untuk menghentikan dakwah Rasulullah dengan cara kekerasa.
“Sesungguhnya Allah telah menjadi setan-setan itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.” (QS Al-Araaf ayat 27).
Oleh Sugiasih, S.Si.
0 Response to "Bujukan Untuk Menghentikan Dakwah"
Post a Comment