Kisah Nabi Daud Dalam Memutuskan Perkara

Dunia Nabi ~ Di Kisahkan di dalam Al-Qur’an bahwa Nabi Daud As, dianugerahi kemampuan menjadi hakim yang adil dan cerdas oleh Allah, karenanya Nabi Daud, mampu membedakan yang benar dan salah dari orang-orang yang meminta keadilan itu.


Saat itu Nabi Daud, dikejutkan oleh kedatangan dua orang laki-laki asing yang sedang berselisih. Tanpa ragu Nabi Daud nenegur mereka. “Wahai orang asing siapa gerangan kalian berdua. Aku merasa aneh atas kedatangan kalian tengah malam ini yang tidak diketahui para penjaga pintu gerbang.

Baca juga :

Padahal kalian sedang berselisih. “Salah seorang yang menggunakan baju serba putih menoleh ke arah Nabi Daud dan berkata,”  Wahai Nabi Daud, janganlah kamu merasa terkejut atas kedatangan kami yang tidak diketahui oleh para penjaga itu. Kami sedang berselisih, karena salah seorang dari kami telah melakukan kezaliman kepada yang lain. Berilah keputusan yang adil dan jangan menyimpang dari kebenaran agar kami dituntun ke jalan yang lurus.”

Mendengar perkataan itu, Nabi Daud berkata pada pria berbaju serba putih itu. “Wahai orang asing, apa yang sedang kalian perselisihkan”. Ceritakanlah dengan jujur, karena Allah Maha Mengetahui  siapa  dari kalian yang berdusta,” Kemudian orang asing berbaju putih itu berkata.

“Sesungguhnya saudaraku ini telah mempunyai sembilan puluh sembilan ekor kambing betina yang gemuk-gemuk. Sedangkan aku hanya memiliki seekor kambing betina yang telah lama aku pelihara.” Dengan wajah bingung, Nabi Daud bertanya, Apa yang menjadi akar perselisihan itu? Segera ceritakan, tidak perlu berbelit-belit.

“Wahai Nabi Daud yang bijaksana, saudaraku ini telah merampas kambing betinaku yang semata wayang. Aku tidak kuasa melawannya karena ia memaksa dengan kekuatan dan kekuasaannya yang begitu besar,” ujar orang yang berbaju putih.

“Hai orang asing berambut hitam, apakah tuduhan saudaramu itu benar?” tanya Nabi Daud. Orang yang berambut hitam menjawab. “Benar”. Mendengar jawaban itu, Nabi Daud berkata keras. “Sesungguhnya  kau telah berbuat zalim kepada saudaramu. Kembalikan kambing betina yang kau rampas kepada saudaramu agar kau diampuni Allah !”

Tiba-tiba kedua orang asing itu bicara bersamaan, “wahai Daud, sesungguhnya kami adalah utusan Tuhanmu untuk memperingatkan dirimu agar bersikap bijak dan tidak mengikuti hawa nafsu.” Daud pun segera meminta ampun kepada Allah, lalu Allah berfirman:

“Maka Kami ampuni baginya kesalahannya itu, dan sesungguhnya ia mempunyai kedudukan dekat pada sisi Kami dan tempat kembali yang baik. Hai Nabi Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu Khalifah (penguasa) di muka bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat di jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan perhitungan.” (QS. Shaad [38] ayat 25-26).
Hikmah Cerita :
Bersikap adil ketika memutuskan perkara atau perselisihan adalah sifat yang terpuji. Jangan  pernah membuat keputusan sebelum ada penjelasan dan kedua pihak yang berselisih. Allah Maha Mengetahui apakah seseorang itu bersikap adil atau sebaliknya.
Oleh Nisfulail Sofi Febrina, S.Ag

loading...
Kamu sedang membaca artikel tentang Kisah Nabi Daud Dalam Memutuskan Perkara Silahkan baca artikel Dunia Nabi Tentang Yang lainnya. Kamu boleh menyebar Luaskan atau MengCopy-Paste Artikel ini, Tapi jangan lupa untuk meletakkan Link Kisah Nabi Daud Dalam Memutuskan Perkara Sebagai sumbernya

0 Response to "Kisah Nabi Daud Dalam Memutuskan Perkara"

Post a Comment

Kisah Nabi Lainnya