Kisah Abu Hanifah Dan Bisyr Dalam Urusan Perdagangan

Dunia Nabi ~ Kisah ini diriwayatkan oleh Syaqiq Al-Bakhli tentang kerja sama antara Abu Hanifah dengan Bisyr. Dan ini merupakan contoh dari pedagang paling jujur, suatu sikap yang mulai langka di kalangan pedagang yang selalu memburu keuntungan dengan segala cara.


Seperti biasanya Bisyr berdagang ke negeri Mesir dengan membawa 80 potong kain sutra. Semua barang dagangannya itu diperoleh dari Abu Hanifah.

Diantara barang itu ada satu potong kain yang cacat dan hal itu diberitahukan kepada Bisyr agar dikatakan terus terang kepada calon pembelinya.

Barang dagangan Bisyr di Mesir habis terjual, termasuk sepotong kain yang cacat itu. Tentu saja Abu Hanifah sangat gembira menerima laporan dan setoran uang hasil penjualan dagangannya.

Namun tiba-tiba Abu Hanifah menjadi sedih ketika mengetahui bahwa sepotong kain yang cacat itu ikut terjual tanpa si pembeli diberitahu keadaan kain itu yang sebenarnya, kain itu terjual dengan harga yang biasa.

“Maaf, aku telah lupa mengatakan, Abu Hanifah,” kata Bisyr.

Mendengar laporan itu, Abu Hanifah sangat menyesal, ia menyesal karena rezeki yang diterimanya itu menjadi “Syubhat” (batas antara halal dan haram) gara-gara Bisyr lupa mengatakan keadaan yang sebenarnya barang yang dijual.

Maka Abu Hanifah membagi-bagikan uang 1.000 dinar hasil penjualan itu kepada fakir miskin, karena ia tak mau rezekinya yang halal tercampur dengan barang yang syubhat itu.

Oleh Nisfulail Sofi Febrina, S.Ag

loading...
Kamu sedang membaca artikel tentang Kisah Abu Hanifah Dan Bisyr Dalam Urusan Perdagangan Silahkan baca artikel Dunia Nabi Tentang Yang lainnya. Kamu boleh menyebar Luaskan atau MengCopy-Paste Artikel ini, Tapi jangan lupa untuk meletakkan Link Kisah Abu Hanifah Dan Bisyr Dalam Urusan Perdagangan Sebagai sumbernya

0 Response to "Kisah Abu Hanifah Dan Bisyr Dalam Urusan Perdagangan"

Post a Comment

Kisah Nabi Lainnya