Dunia Nabi ~ “Hamba Allah itu “gelar” yang bisa di peroleh jika manusia mengabdikan dirinya secara penuh tanpa mendua.”
Saat dunia heboh dengan istilah Hak Asasi Manusia, sesungguhnya dalam Islam ada hak Allah. Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadits Nabi Muhammad, yang dikutip oleh KH. Ali Yafie dalam bukunya Menggagas Fiqih Sosial.
Diriwayatkan dari Mu’adz bin Jabal ra. Pernah aku dibonceng di kendaraan Nabi, duduk berdempetan dengan beliau. Maka beliau bersabda kepadaku, “Hai Mu’adz”. Siap, ya, Rasulullah,” jawabku.
Sesaat berjalan terus kemudian beliau bersabda. “Hai Mu’adz!” Aku pun menjawab seperti semula. Rasulullah terus saja berjalan sesaat kemudian mengulangi lagi panggilannya kepadaku yang kujawab seperti semula pula.
Lalu bersabdalah beliau. “Taukah engkau apa hak Allah, pada hamba-Nya?” “Allah dan Rasul-Nya tentu lebih tahu,” sahutku. Beliau bersabda.
Kemudian kami berjalan lagi beberapa saat lamanya lalu beliau bersabda lagi. “Hai Mu’adz!” Siap, ya Rasulullah,” ujarku
“Tahukah engkau apa hak si hamba (manusia) pada Allah jika sudah menyembah (mengabdi) begitu?” Sabda beliau. Aku pun menyahut lagi. “Tentu Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.” Beliau SAW bersabda, “Tidak akan mengazab mereka lagi.”
KH Ali Yafie pun menerangkan bahwa hamba Allah itu adalah “gelar” yang bisa diperoleh manakala manusia mengabdikan dirinya secara penuh tanpa sikap mendua dalam pengabdiannya itu kepada Allah.
Ketika seseorang berhasil menjadi hamba Allah maka ia terbebas dari azab, maknanya bebas dari rasa takut dan sedih dan hidup sejahtera tanpa rasa derita dan nista.
Lebih jauh dijelaskan bahwa masalah hak Allah dalam Islam mendapat tempat yang sangat penting indahnya, baik Allah maupun manusia sama -sama memiliki hak.
Namun demikian bagi manusia ada dua hak yang harus dipenuhi, yakni hak Allah dan hak sesama manusia. Syaikh Muhammad Ali Al-Maliki mengatakan bahwa disebut orang sholeh adalah yang memenuhi hak-hak Allah dan hak-hak hamba Allah.
Dari uraian ini kita dapat menarik pemahaman bahwa sebagai Muslim, hal yang amat penting diperhatikan sepanjang hidup adalah apakah diri ini telah memenuhi hak Allah. Dan apakah diri ini telah memenuhi hak sesama manusia, terutama yang telah menjadi hamba Allah. Apabila jawabannya positif, maka insya Allah kebahagiaan dan kesejahteraan dunia akhirat akan Allah limpahkan. Allahu a’lam.
Sumber: Majalah Mulia, Berbagi Kemuliaan Hidup
loading...
0 Response to "Kunci Hidup Bahagia Dan Sejahtera"
Post a Comment