Dunia Nabi ~ Hormouzan adalah seorang tentara Persia. Pada suatu masa, terjadi pertempuran antara tentara Muslim dan tentara Persia. Hormouzan dan dua belas petinggi Persia berlindung di benteng Kota Tastar. Namun, Abu Musa dan tentaranya berhasil mengepung benteng itu. Akhirnya, Hormouzan dan pasukannya menyerah. Mereka dibawa menghadap khalifah Umar Al-Khattab sebagai tawanan.
Hormouzan dan rombongan lainnya tiba di Madinah. Orang-orang yang melihatnya kagum dengan Hormouzan dan tentara lainnya karena mereka memakai pakaian kebesaran mereka. Mereka dibawa ke kediaman Khalifah Umar Al-Khattab. Namun, Khalifah Umar Al-Khattab tidak berada di kediamannya. Hormouzan pun keheranan seraya berkata, "Raja kalian hilang?!" Sebenarnya, Khalifah Umar Al-Khattab berada di Masjid. Kemudian, mereka dibawa ke Masjid.
Disana, Hormouzan melihat Khalifah Umar Al-Khattab tidur dengan berbantalkan gulungan kain. Hormouzan dan tawanan yang lain pun keheranan, "Apakah dia raja kalian?! Mengapa ia tidak dikawal?!" Para sahabat Umar menjawab, "Ya benar. Ia adalah Khalifah kami. Allah yang akan menjaganya." Jawaban itu membuat Hormouzan dan tawanan lainnya terkejut bukan main.
Selama ditawan, Hormouzan dan tawanan lainnya diperlakukan dengan baik. Suatu ketika, Hormouzan berbicara kepada Khalifah Umar. Hormouzan yang kehausan meminta air kepada Khalifah Umar. Kemudian, Umar memerintahkan agar Hormouzan diberi air. Ia juga mengatakan kepada Hormouzan bahwa Hormouzan tidak akan menjalani hukuman mati dalam keadaan dahaga.
Perkataan Khalifah Umar memunculkan ide dalam pikiran Hormouzan. Saat air sudah ditangannya, Hormouzan tidak meminumnya, tetapi malahan melempat tempat airnya. Setelah itu, Umar memberi perintah agar Hormouzan dibunuh. Namun, Hormouzan segera memotong perkataan Khalifah Umar. Ia berkata, "Bukankah engkau tadi berjanji tidak akan membunuhku dalam keadaan dahaga?"
Khalifah Umar tidak menyangka Hormouzan berkata demikian. Orang-orang yang berada di tempat itu membenarkan pendapat Hormouzan. Akhirnya, hukuman mati terhadap Hormouzan ditinjau kembali. Ini semua berkat kecerdikan Hormouzan. Tidak lama kemudian, Hormouzan menyatakan dirinya memeluk agama Islam.
"Sebaik-baik pekerjaan ialah sederhana. Keindahan dalam dasar kelakuan dan bahasa ialah kesederhanaan."
Oleh Sugiasih, S.Si
loading...
0 Response to "Kisah Hormouzan Dan Khalifah Umar Al-Khattab"
Post a Comment