Dunia Nabi ~ Pada suatu masa, Rasulullah menyeru kaum muslim untuk berjihad dalam Perang Badar. Rasulullah meminta kaum muslim untuk mempersiapkan diri, yaitu kaum muslim yang mampu berperang. Kaum perempuan, anak-anak, dan orang-orang yang sudah tua diminta untuk tetap tinggal.
Rasulullah tidak mengizinkan remaja yang belum cukup umur ikut berperang. Diantara kaum muslim itu yang berkeinginan untuk jihad adalah para remaja. Namun, banyak diantara mereka yang belum cukup umurnya. Untuk itu, Rasulullah menolaknya. Diantara mereka adalah Zaid bin Arqam, Zaid bin Tsabit, Abdullah bin Umar bin Al-Khattab, Umair bin Abu Waqqash, dan Usamah bin Zaid.
Rasulullah memeriksa kelayakan mereka untuk ikut berperang. Saat mereka telah dinyatakan tidak dapat ikut berperang, mereka akan berganti pakaian dan penampilan agar terlihat lebih tinggi dan besar. Kemudian, mereka masuk kembali ke dalam barisan sukarelawan perang. Ada juga diantara mereka diantar oleh keluarganya. Dengan begitu mereka berharap Rasulullah meloloskan mereka untuk ikut berperang. Salah seorang yang melakukan hal itu adalah Umair bin Abu Waqqash. Ia diantar oleh kakaknya, yaitu Saad bin Abu Waqqash.
Namun, Rasulullah tetap menolaknya. Umar tidak berputus asa, ia mengikat pedangnya di tangan dan kembali meminta izin kepada Rasulullah untuk ikut berperang. Kali ini, Umair memohon kepada Rasulullah sambil menangis. Karena melihat tekadnya yang begitu kuat, Rasulullah mengizinkan Umair untuk berjihad. Pada akhirnya nanti, Umair benar-benar ikut berperang dan mati syahid dalam Perang Badar.
Saat berangkat tiba, para sukarelawan bersiap untuk berangkat ke medan perang. Sementara itu, orang-orang yang tidak mendapat izin dari Rasulullah melepas kepergian para sukarelawan dengan air mata bercucuran. Mereka sedih karena belum memperoleh kesempatan berjihad di jalan Allah.
"Seorang mukmin dengan mukmin yang lain laksana rumah batu, yang satu menguatkan yang lain (maksud hadits)."
Oleh Sugiasih, S.Si
loading...
0 Response to "Kisah Dalam Persiapan Perang Badar"
Post a Comment