Dunia Nabi ~ Pada suatu pagi, Atha' bin Al-Azraq diminta istrinya pergi ke pasar membeli gandum. Istrinya memberi uang dua dirham. Atha' pun segera pergi ke pasar dengan membawa karung.
Di tengah perjalanan, Atha' melihat seorang budak menangis. Orang-orang yang lalu lalang di depan budak itu tidak mempedulikannya. Karena merasa kasihan, Atha' mendekatinya. Atha' bertanya, "Mengapa engkau menangis?" Budak itu menerangkan bahwa majikannya telah memberinya uang sebesar dua dirham untuk membeli sesuatu. Namun, entah kenapa saat sampai di tempat itu, uangnya telah hilang.
Atha' menasihatinya untuk kembali ke majikannya. Namun, budak itu takut akan diberi hukuman oleh majikannya. Atha' merasa kasihan dengan keadaan yang dialami oleh budak itu. Kemudian, Atha' berkata, "Ambillah uang dua dirham ini untuk membeli barang yang diinginkan majikanmu.
Setelah budak itu mengucapkan terima kasih, ia segera berjalan ke arah pasar.
Atha' mulai kebingungan untuk membeli gandum yang di minta istrinya. Dalam kebingungan itu, Atha' memutuskan untuk pergi ke masjid. Di dalam masjid ia melaksanakan shalat sunat. Cukup lama ia berada di dalam masjid. Sampai waktu ashar tiba, ia masih di dalam masjid. la terus berdoa agar Allah memberi rezeki dan juga jalan keluar atas permasalahan yang ia hadapi.
Setelah selesai shalat ashar, ia pergi ke tempat temannya. Ia bermaksud untuk meminta bantuan kepada temannya. Saat sudah berada di rumah temannya, ia merasa tidak enak untuk meminta bantuan. Temannya bertanya, "Apakah itu karung kosong." Atha' menjawab, "Ya." Temannya berkata, "Kalau begitu isilah karung kosong itu dengan serbuk kayu. Kamu dapat menggunakannya untuk bahan bakar. Kemudian, Atha' mengisi karung itu dengan serbuk kayu. Setelah itu, Atha' berpamitan pulang.
Saat sampai di rumah, ia meletakkan karung secara pelanpelan. Ia khawatir istrinya mengetahui bahwa isi karung itu bukan gandum. Setelah itu, ia pergi ke masjid. Pada malam hari, ia baru kembali dari masjid. Saat sampai di pintu rumah, ia mencium bau harum roti.
"Alangkah harumnya roti ini. Tentu saja hal ini terjadi karena gandumnya merupakan gandum berkualitas," kata istrinya. "Dari mana ia mendapat kan gandum untuk membuat roti itu?" pikir Atha' keheranan. Kemudian, Atha' bertanya, "Dari mana engkau memperoleh gandum untuk membuat roti itu?" Istrinya berkata, "Tentu saja dari gandum dalam karung yang engkau beli." Atha' sungguh terkejut mendengar jawaban istrinya.
Kemudian, Atha' memeriksa karungnya. Temyata benar, karung itu berisi gandum yang berkualitas. Atha' pun tertegun saja. Demikianlah Allah akan membalas setiap kebaikan yang kita lakukan.
“Allah membalas setiap kebaikan yang kita lakukan sekalipun kebaikan itu hanya sebesar biji sawi”.
Oleh Sugiasih, S.Si
loading...
0 Response to "Serbuk Kayu Berganti Gandum"
Post a Comment