Kisah Madu Dan Arak ~ Pada suatu waktu, Khalifah Umar bin Al-Khattab berkeliling Kota Madinah. Di suatu persimpangan jalan, ia bertemu dengan pemuda yang gerak-geriknya mencurigakan. Ternyata, pemuda itu membawa minuman arak dalam kendi. Ia menutupinya dengan kain. Ia pun sangat ketakutan ketika melihat Khalifah Umar. Ia khawatir Khalifah Umar akan menjatuhkan hukuman kepada dirinya.
Gerak-geriknya yang mencurigakan menarik perhatian Khalifah Umar. Khalifah Umar bertanya, "Apa yang engkau bawa itu?" Pemuda itu menjawab, "Aku membawa madu." Namun, khalifah Umar tidak begitu saja percaya. Ia menaruh curiga bahwa kendi itu berisi arak.
Dalam hati pemuda itu sangat ketakutan. Sebenarnya pemuda itu berkeinginan untuk tidak lagi meminum arak. Ia ingin sekali bertobat. Kemudian, ia berdoa kepada Allah agar Khalifah Umar tidak memeriksa isi kendinya.
Khalifah Umar berkeinginan untuk memeriksa isi kendi tersebut. Namun, Allah telah memerintahkan untuk mengganti isi kendi dengan madu. Saat khalifah memeriksanya, isi kendi telah berubah menjadi madu.
Dengan demikian, pemuda itu terhindar dari kecurigaan Khalifah Umar Al-Khattab. Pemuda itu sangat bersyukur atas pertolongan Allah. Ia pun bertobat tidak lagi meminum arak.
Dalam Surat Al-Maidah ayat 90, Allah memerintahkan kita untuk menjauhi minuman khamar dan minuman beralkohollainnya karena itu merupakan salah satu perbuatan setan.
Pesan : "Tiga sifat yang ditimbulkan oleh agama ialah perasaan malu mendekati sesuatu yang tercela, dapat dipercaya dalam pergaulan hidup (amanah), benar dan jujur."
Oleh Sugiasih, S.Si.
loading...
0 Response to "Kisah Madu Dan Arak"
Post a Comment