Kisah Jenggot Nabi Harun as ~ Pada suatu ketika, Nabi Musa hendak menyeberangi Laut Merah yang kering dengan menggunakan seekor kuda jantan. Di tengah Laut Merah, kaki kuda tersebut terperosok ke dalam pasir. Dengan sekuat tenaga, Nabi Musa berusaha membuat kudanya berjalan kembali.
Namun, usahanya tidak berhasil. Kemudian, Allah memerintahkan Malaikat Jibril untuk menunggang kuda betina. Saat melihat lawan jenisnya, kuda Nabi Musa pun mengejar kuda yang ditunggangi Malaikat Jibril. Samiri adalah orang munafik yang ikut serta dalam rombongan Nabi Musa. Saat melihat kejadian itu, ia mengarnbil segenggam pasir bekas tapak kaki kuda yang ditunggangi Malaikat Jibril. Ia menyimpannya sebagai jimat.
Pada masa yang lain, Allah memerintahkan Nabi Musa untuk pergi ke Thur Sina (Bukit Sinai). Di sana, ia akan menerima wahyu dari Allah. Untuk itu, Nabi Musa menyerahkan segala urusan yang berkaitan dengan kaum Bani Israel kepada Nabi Harun. Saat Nabi Musa pergi, Samiri berusaha menyesatkan kaum Bani Israel. Ia membuat patung anak sapi dari emas. Ia mengisi parung tersebut dengan pasir dari bekas tapak kaki kuda Malaikat Jibril.
Setelah itu, patung anak sapi tersebut mampu bersuara. Hal itu membuat kagum kaum Bani Israel. Samiri mengajak kaum Bani Israel untuk menyembah patung tersebut. Ajakan itu disambut baik oleh kaum Bani Israel. Mereka beramai-ramai menyembah patung anak sapi. Nabi Harun yang mengetahui kejadian itu berusaha menasihati kaum Bani Israel. Namun, mereka tidak mengindahkannya. Kejadian itu telah membuat Nabi Harun galau.
Saat datang dari Bukit Sinai, Nabi Musa sungguh-sungguh terkejut melihat kaum Bani Israel menyembah berhala. Ia tidak hanya marah kepada kaum Bani Israel, tetapi juga marah kepada Nabi Harun. Nabi Musa menganggap Nabi Harun tidak melaksanakan tugasnya.
Saat itulah, Nabi Musa menarik sebagian jenggot Nabi Harun. Akibatnya, jenggot yang ditarik Nabi Musa berubah warna menjadi putih, sementara yang tidak ditarik berwarna hitam. Sejak itulah, warna jenggot Nabi Harun menjadi putih dan hitam.
Pesan : "Kepercayaan kepada Tuhan itu telah ada dalam lubuk jiwa manusia. Akan tetapi, kepercayaan tentang adanya Allah itu belum menjadi jaminan orang itu tidak sesat. "
Oleh Sugiasih, S.Si
loading...
0 Response to "Kisah Jenggot Nabi Harun as"
Post a Comment