Barang Siapa Merasa Tidak Perlu Belajar, Maka Hendaklah Menangisi Diri Sendiri

Dunia Nabi ~ Seorang ulama, Abu Yusuf suatu saat mengalami sakit keras, lalu dijenguk berkali-kali oleh gurunya, Abu Hanifah. Terakhir kali menjenguk, ia melihat keadaan Abu Yusuf sangat berat, lalu mohon pamit untuk pulang. Abu Hanifah kemudian berkata, "Aku pernah berharap agar ia menjadi imam bagi kaum Muslimin setelahku. Jika orang-orang sampai kehilangan orang itu, maka sungguh banyak ilmu menjadi mati."

Kemudian ternyata Abu Yusuf dikaruniai kesembuhan dan lepas dari penyakitnya. Ketika ia diberi tahu mengenai kata-kata Abu Hanifah tentang dirinya, maka semangatnya lalu naik, pandangan orang pun kemudian tertuju kepadanya. Lalu ia mengadakan majelis pengajian sendiri yang membahas fiqih dan jarang menghadiri majelis pengjian gurunya, Abu Hanifah.


Suatu kali, Abu Hanifah menanyakan muridnya itu, lalu diberitahukan bahwa ia mengadakan majelis pengajian sendiri setelah mendengar kata-kata gurunya itu saat menjenguknya terakhir kali ia sakit. Abu Hanifah pun memanggil seorang laki-laki dan meminta tolong agar ia pergi mendatangi majelis pengajian Abu Yusuf. Ia disarankan agar bertanya kepadanya. "Apa pendapat Anda jika ada seseorang yang membawa kain untuk dicelup dan diberikan kepada tukang celup dengan ongkos satu dirham, lalu ia datang kembali kepadanya setelah beberapa hari untuk mengambil kainnya itu? Tetapi, tukang celup itu sengaja mengingkari bahwa ia telah menyerahkan kain dengan menjawab. 'Tidak ada satu potong kain pun milikmu yang ada padaku,' dan ia menolak. Kemudian pemilik kain itu, karena merasa ditipu, kembali datang menemuinya lagi untuk meminta kainnya. Tukang celup itu pun kemudian memberikan kain yang telah dicelupnya, apakah ia harus dibayar? Jika Abu Yusuf menjawab ia harus dibayar, maka katakan kepadanya, 'Anda salah.' Jika ia menjawab, 'Tidak wajib dibayar,' maka katakan kepadanya, 'Anda salah.'

Laki-laki itu kemudian pergi ke majelis Abu Yusuf dan bertanya tentang masalah yang disarankan oleh Abu Hanifah. Abu Yusuf menjawab, "Ia harus dibayar." Laki-laki itu berkata, "Anda salah." Abu Yusuf kemudian berpikir sejenak, kemudian berkata, "Tidak harus dibayar." Laki-laki itu berkata lagi, "Anda salah." Mendengar kedua jawabannya disalahkan, Abu Yusuf kemudian segera bangkit lalu pergi menemui gurunya. Abu Hanifah sudah mengetahui apa yang hendak ia sampaikan, lalu berkata, "Engkau datang ke sini hanyalah membawa masalah tukang celup! Subhanallah, orang yang duduk memberi fatwa kepada orang-orang dan mengadakan satu majelis pengajian berbicara tentang agama Allah, tidak dapat menjawab tentang masalah upah jasa?"

Abu Yusuf menyadari bahwa ilmu yang dimilikinya masih sagat kurang untuk dapat memberi jawaban atas persoalan-persoalan yang muncul di tengah masyarakat. Oleh sebab itu, ia meminta agar gurunya mau mengajarinya. Abu Hanifah kemudian menjawab, "Celupan yang dikerjakan oleh tukang celup, setelah ia berusaha menggelapkannya, tidak harus dibayar, karena ia melakukan pencelupan untuk diri sendiri. Sedangkan apabila ia melakukan pencelupan sebelum ia menggelapkannya, maka baginya upah yang harus dibayar, karena ia melakukan pencelupan untuk pemiliknya." Setelah menjelaskan hukum kasus ini, Abu Hanifah berkata, "Barang siapa yang merasa tidak perlu belajar, maka hendaklah ia menangisi dirinya sendiri."
Hikmah :
Menuntut ilmu atau belajar sangat diwajibkan oleh Islam, baik laki-laki maupun perempuan. Diam menuntut ilmu, tidak ada batasan usia maupun harta, bahkan tidak ada batasan waktu dan tempat. Orang yang merasa tidak perlu belajar adalah orang yang sombong akan ilmu yang dimilikinya.
Sumber : Hani Al Hajj, 1001 Kisah Teladan
 
loading...
Kamu sedang membaca artikel tentang Barang Siapa Merasa Tidak Perlu Belajar, Maka Hendaklah Menangisi Diri Sendiri Silahkan baca artikel Dunia Nabi Tentang Yang lainnya. Kamu boleh menyebar Luaskan atau MengCopy-Paste Artikel ini, Tapi jangan lupa untuk meletakkan Link Barang Siapa Merasa Tidak Perlu Belajar, Maka Hendaklah Menangisi Diri Sendiri Sebagai sumbernya

0 Response to "Barang Siapa Merasa Tidak Perlu Belajar, Maka Hendaklah Menangisi Diri Sendiri"

Post a Comment

Kisah Nabi Lainnya