Kisah Sedekah Ibu Rumah Tangga Yang Divonis Mandul ~ Tidak ada yang mustahil bagi Allah. Meski telah divonis mandul oleh dokter, nyatanya ia bisa hamil atas izin Allah.
Bagi seorang istri, apa yang Anda rasakan ketika divonis mandul oleh dokter? Hancur, tak karuan, sedih, dan stres. Sebab, bagi seorang istri (wanita) kesuburan adalah utama. Tidak bisa hamil terasa kiamat bagi seorang istri. Meski dapat anak bisa lewat jalan lain (bayi tabung, adopsi dan sebagainya), tetapi, tetap saja hal itu dinilai kurang sempurna. Istri manapun pasti menginginkan dirinya subur dan bisa melahirkan.
ilustrasi oleh www.muslimahcorner.com |
Itu juga yang dirasakan oleh Chamelia saat dirinya divonis mandul oleh dokter. Sebagai seorang perempuan, jelas hal itu merupakan pukulan yang sangat telak. Pasalnya, apa sih yang dicari dalam suatu pernikahan kecuali salah satunya hadirnya seorang anak. Dan Chamelia menginginkan anak dari pernikahannya dengan Mart Andreyas dengan cara normal dari rahimnya sendiri. Namun, semuanya hancur setelah vonis yang tidak terduga itu.
Untungnya, Chamelia memiliki seorang suami yang luar biasa. Sebagai suami, Mart tidak ikut remuk hatinya, meski sempat terguncang juga. Tetapi, ia lepas bangkit dan menyadari bahwa semuanya telah diatur oleh Allah. Ia tidak terlalu kecewa dan menumpahkan kemarahannya pada sang istri. Tidak jarang seorang suami marah ketika diketahui istrinya mandul. Tetapi, Mart tidak. Ia malah memberikan dukungan kepada sang istri tercinta untuk bersabar sambil terus mencari usaha agar semuanya bisa berjalan normal.
Bagi Mart, anak itu merupakan milik Allah. Jika ia sudah berkehendak, tidak ada yang mampu menghalanginya. Begitu juga jika ia dan istrinya diberikan kepercayaan oleh Allah untuk punya anak, maka apapun halangannya akan bisa dilewati.
Dalam kondisi yang masih sedikit frustasi, Chamelia mendapatkan saran dari salah seorang temannya untuk berkonsultasi ke Wisatahati. Tanpa pikir panjang lagi. Ia pun segera bergegas pergi ke sana. Di sana ia bertemu dengan Ustadz Saefudin. Chamelia pun berkonsultasi kepadanya. Dari situlah, Pak Ustadz tahu kegundahan yang dirasakan oleh Chamelia.
Seperti sudah sering menghadapi kasus serupa. Pak Ustadz pun segera menganjurkan Chamelia untuk shalat Taubat 6 rakaat sebelum tidur, membaca istighfar sampai tidur, shalat Tahajud 6 rakaat, kemudian ditambah shalat Hajat, dan shalat Dhuha 6 rakaat. Tidak lupa, Chamelia juga disarankan untuk memperbanyak sedekah. “Semua harus kami amalkan dengan istiqamah dan ikhlas, hanya ridha dan kasih sayang Allah yang kami harapkan. Karena kami yakin bahwa Allah Maha Berkehendak dan memiliki segalanya. Kami pasrah anak yang punya Allah. Jadi kami hanya meminta dengan Allah saja, itu yang kami pikirkan.” Ujar Chamelia.
Tidak lama setelah pertemuannya dengan Ustadz Saefudin dan telah melakukan beberapa kali amalan yang disarankan olehnya, Chamelia dan sang suami ditakdirkan untuk nertemu dengan Ustadz Yusuf manshur, dalam suatu acara di Masjid Baiturrahman, Semarang.
Dalam ceramahnya, Ustadz Sedekah tersebut kembali menyengat pasangan itu dengan konsep sedekahnya. Saat itu kepada para jamaah, Ustadz Yusuf Manshur mengimbau supaya jangan ragu-ragu untuk mengeluarkan seluruh yang ada di dalam dompet untuk disedekahkan.
Tanpa pikir panjang lagi, Cahmelia dan suaminya mengeluarkan dompetnya masing-masing dan kemudian menyedekahkan seluruh isinya. Hanya Rp. 10.000, yang disisakan di dompet sang suami, itu pun untuk ongkos pulang (beli bensin atau hal lainnya di tengah jalan). Kepada sang Ustadz, Chamaelia dan suamnya pun minta didoakan agar dikaruniai seorang anak. “Yang penting, Ente semua pada rajin sedekah,” pesan Ustadz Manshur. Saat itu bulan Januari 2008.
Waktu terus berjalan, Chamelia dan sang suami pun rajin melakukan apa yang diperintahkan oleh Ustadz Yusuf manshur. Penantian Chamelia dan sang suami akhirnya berbuah manis. Tiga bulan kemudian, tepatnya di bulan Maret 2008, Chamelia dinyatakan positif hamil oleh dokter. Betapa bahagianya Chamelia! Rupanya Tuhan telah mendengarkan doa-doanya selama ini. Begitu juga dengan sang suami, ia turut bahagia.
Kini, mereka pun percaya bahwa Tuhan tidak tidur. Tidak ada yang mustahil bagi Allah, jika ia sudah berkehendak. Sesuatu yang sangat sulit bagi manusia, ternyata begitu mudah bagi Allah. Karena itu, teruslah berdoa dan optimis menghadapi hidup ini, itulah prinsip hidup Chamelia dan sang suami.
Pada bulan November 2008, anak Chamelia pun lahir dengan nama Nesya Fiedella Syabil. Betapa bahagianya Chamelia dan sang suami! Apalagi, setelah dipastikan bahwa anaknya lahir dalam keadaan normal dan sehat walafiat, tidak kurang satu apapun.
Kelahiran anak ini melengkapi kebahagiaan mereka berdua sebelumnya di awal tahun 2008, yaitu ketika mereka berhasil membeli tanah dengan harga yang sangat standar. Di atas tanah itulah lalu dibangun sebuah rumah cukup megah bernilai Rp. 300.000.000,-. “Hingga kini, saya masih belum percaya bisa bangun rumah dengan nilai sebesar itu” cerita Chamelia.
Jadi, rupanya, selain ingin punya anak, ternyata Chamelia dan sang suami pun ingin punya rumah sendiri. Maka mereka pun rajin bersedekah dan shalat-shalat sunnah seperti Dhuha, Tahajud, Hajat dan sebagainya. Berkat semuanya itu, mereka pun diberikan kemudahan. Ada yang menjual tanah dengan harga murah kepada mereka. Mereka pun membelinya, lalu membangun rumah diatasnya. Nah, saat membangun rumah inilah Chamelia hamil. Jadi, semuanya berjalan begitu cepat sejak mereka menginginkan sesuatu.
Bagi pembaca sekalian, hendaklah kisah Chamelia ini bisa kita jadikan sebagai sebuah inspirasi bahwa tidak ada yang mustahil bagi Allah. Meskipun kata dokter istri kita divonis mandul, tetapi jangan langsung menyerah. Sebab, yang memberi kita anak itu bukan dokter, tetapi Allah. Maka, lakukan hal-hal yang disenangi Allah yaitu sedekah, shalat Tahajud, Dhuha, Hajat, dan sebagainya. Insya Allah, Allah akan mewajudkan keinginan kita.
Allah swt berfirman, “Mohonlah (mintalah) kamu kepada-Ku, pasti Aku perkenankan (permintaan) kamu itu,” (QS. Al-Mu’minuun ayat 60). Jadi, Anda ingin punya anak, mintalah kepada Allah, niscaya Dia akan mengabulkan permintaan Anda. Jangan datang kepada dukun atau orang pintar lainnya yang kurang memberikan manfaat.
Oleh Eep Khunaefi
loading...
0 Response to "Kisah Sedekah Ibu Rumah Tangga Yang Divonis Mandul"
Post a Comment