Kisah Sulaiman Al-Rajhi Memilih Miskin Setelah Kaya Raya ~ Miliarder ini bernama lengkap Sulaiman Abdul Aziz Al Rajhi, lahir di Jeddah pada tahun 1920, Sulaiman tidak lahir dari keluarga yang kaya raya, sehingga dia hanya mampu menamatkan sekolahnya sampai Sekolah Dasar (SD) saja.
sumber gambar : bisnis.liputan6.com |
Karena kondisi itulah yang membuat dia dan dua saudara laki-lakinya bekerja keras untuk menghasilkan uang. Yang kemudian mereka berhasil mendirikan bank syariah terbesar di dunia yaitu Al Rajhi Bank.
Dari industri perbankan dan sejumlah perusahaan yang didirikannya, Al Rajhi juga aktif berinvestasi di bursa saham Arab Saudi. Dia berhasil meyakinkan perbankan di wilayah Eropa dan Amerika untuk ikut bekerja sama di bidang perbankan syariah dan terus berhasil menambah jumlah kekayaannya.
Sulaiman Al Rajhi merupakan miliader yang terkenal orang yang pemurah dan sangat memegang teguh ajaran-ajaran Islam. Kemurahan hatinya membuat miliader yang satu ini tampak sangat unik.
Uniknya, disaat para konglomerat lain berlomba-lomba menumpuk kekayaan, pria yang berusia 93 tahun ini justru melimpahkan seluruh harta kekayaan yang dia miliki pada anak-anaknya. Hingga saat ini, Al Rajhi tidak memiliki uang tunai properti atau saham-saham yang biasa menghiasi kehidupannya.
Harta yang dia sisakan untuk hidupnya hanyalah pakaian yang sehari-hari dikenakannya. Semasa hidupnya dia pernah dua kali merasakan hidup melarat, tanpa uang sedikitpun. Kondisi itu membuatnya sangat paham mengenai hal sekecil apapun tentang uang.
Berbeda dengan dulu, kemiskinan yang saat ini dialaminya justru disertai dengan perasaan bahagia, tenang dan damai, hidup miskin yang kini dijalaninya murni merupakan pilihan dan keputusannya sendiri.
Hanya satu alasan yang membuat Al Rajhi memutuskan untuk hidup miskin, sesuai dengan keyakinan yang dianutnya seluruh kekayaan di muka bumi ini adalah milik Allah semata. Bagi Al Rajhi, manusia yang dipercaya untuk menjaganya dan tidak pantas merasa memilikinya.
Sementara alasan membagi hartanya sebelum dia tutup usia adalah guna meningkatkan rasa persaudaraan dan kasih sayang antar anak-anaknya. Menurut dia, keharmonisan keluarganya jauh lebih penting dibandingkan harta dan kekayaan.
Selain itu, dia juga tak mau menghabiskan masa tuanya hanya untuk mencari uang. Dia ingin menikmati waktu yang sangat berharga dalam hidupnya untuk hal-hal yang lebih berguna. Dia juga dengan aktif membagi setiap uang yang mengalir ke kantongnya untuk masyarakat yang lebih membutuhkan.
Uniknya, miliarder yang satu ini bekerja sekuat tenaga untuk keluar dari kemiskinan dan setelah kaya raya justru memilih untuk menyumbangkan semua hartanya dan kembali hidup tanpa uang.
Tidak banyak yang menyebutkan berapa jumlah istri Al Rajhi, yang jelas, pria lanjut ini tercatat memiliki 23 anak. Dia sangat mencintai seluruh anak-anaknya dan selalu mendorong semua keturunannya untuk bekerja keras.
Al Rajhi sangat yakin bahwa untuk menjadi orang kaya raya, setiap orang harus berusaha sekuat tenaga. Alasan dia membagi hartanya pada seluruh anaknya agar keturunannya tidak tinggal diam dan bekerja untuk mengelolanya.
Al Rajhi adalah tipe ayah yang tidak mau bekerja seumur hidup cuma untuk menghidupi anak-anaknya. Baginya semua keturunannya harus berusaha untuk mengembangkan bisnis yang telah diwariskan supaya bisa terus bertahan hidup. Dan anak-anaknya merasa puas dengan keputusan sang ayah mereka.
Sampai usia 80 tahunan, Al Rajhi masih sangat aktif bekerja seperti orang-orang usia muda. Al Rajhi mulai menjalankan tugasnya dari subuh hingga larut malam.
Semasa menjalani bisnisnya, dia tidak pernah memiliki pesawat pribadi dan selalu bepergian menggunakan kelas ekonomi. Menurut dia, Allah tidak menyukai umatnya yang angkuh dan bersikap secara berkelebihan.
Uniknya, meski dia menumpang pesawat milik maskapainya sendiri, dia tetap mengeluarkan uang untuk membeli tiket yang selayaknya penumpang lain. Tanpa pesawat pribadi sekalipun, lewat maskapainya dia tetap memiliki banyak pesawat komersial yang beroperasi atas namanya.
Bahkan semasa hidupnya, dia tak pernah keluar negeri dalam rangka berlibur. Al Rajhi lebih suka menikmati perjalanan melintasi gunung dibandingkan menikmati tempat wisata di tempat lain.
Al Rajhi adalah salah satu miliarder tertua di dunia. Diusianya yang ke 93 tahun, dia masih aktif mengurus lembaga amal yang didirikannya. Meskipun sudah tua, Al Rajhi tak pernah berpangku tangan, dia selalu memfokuskan pikirannya pada yayasan amal miliknya, serta bepergian ke Riyadh, Qassim, Al Jouf, dan Al Laith untuk sekedar mengawasi jalannya badan amal yang dipimpinnya.
Semasa bergelut di dunia bisnis, dia memiliki peranan yang luar biasa dalam membangun bank syariah terbesar di dunia. Selaian itu, dia juga terkenal sebagai konglomerat yang aktif memerangi kemiskinan hingga memperolah penghargaan Internasional bergengsi karena tindakannya tersebut.
Dia juga berhasil meyakinkan para pemimpin bank sentral dunia termasuk Bank of England, bahwa perbankan syariah mampu berperan sebagai penggerak perekonomian global.
Oleh Eep Khunaefi
loading...
0 Response to "Kisah Sulaiman Al-Rajhi Memilih Miskin Setelah Kaya Raya"
Post a Comment