Dunia Nabi ~ Pada suatu ketika, Rasulullah berhijrah dari Mekkah ke Madinah, sementara itu di Madinah, kaum Anshar telah menanti kedatangan Rasulullah saw. Pada saat Rasulullah sampai di Madinah, mereka menyambut Rasulullah dengan menyanyikan lagu puji-pujian untuk Rasulullah.
Ketika Rasulullah melewati perkampungan bani Salim bin Auf, mereka menawari Rasulullah untuk singgah. Rasulullah menjawab, “Biarlah unta ini berjalan hingga ia berhenti di tempat yang diinginkannya.” Di belakang Rasulullah, orang-orang Muhajirin berjalan mengikuti unta itu.
Setiap kali melewati perkampungan, orang-orang di perkampungan tersebut selalu menawari Rasulullah untuk singgah di rumah mereka. Namun, jawaban Rasulullah tetap sama. Rasulullah berserah diri kepada Allah swt, tentang tempat tinggalnya di Madinah. Rasulullah juga berdoa. “Ya Allah, tunjukkan tempat tinggalku dan pilihkan untukku”.
Pada saat Rasulullah melintasi perkampungan malik An-Najjar, tiba-tiba unta Rasulullah berhenti di depan suatu rumah. Rumah itu adalah rumah milik Abu Ayub Al-Anshari, Abu Ayub senang tiada terkira karena Rasulullah memilih rumahnya sebagai tempat tinggal. Kemudian, ia membawa barang-barang Rasulullah ke dalam rumahnya.
Abu Ayub Al-Anshari adalah seorang dari 70 orang yang melakukan Baiat Aqabah kedua. Ia juga berjuang bersama Rasulullah di medan perang, seperti Perang Uhud, dan Perang Khandak.
Abu Ayub meninggal dan dikebumikan di medan perang yang paling jauh, yaitu di Istambul, Turki. Di sana pernah terjadi perang antara Islam dan orang-orang kafir. Abu Ayub sangat mencintai Allah dan Rasul-Nya hingga ia terus berjihad di jalan Allah.
Oleh Sugiasih, S.Si.
loading...
0 Response to "Kisah Abu Ayub Al-Anshari"
Post a Comment