Dunia Nabi ~ Pada suatu ketika, Abdullah bin Mas’ud melalui sebuah kampung, saat ini sekelompok pemuda tampak sedang berkumpul dan minum. Salah seorang diantara mereka melantunkan lagu dengan merdu, sementara yang lain memainkan alat musik. Pemuda yang bersuara merdu itu bernama Zadzan, mereka tampak bersenang-senang.
Saat Abdullah bin Mas’ud lewat di depan rumah mereka, ia berkata.” Alangkah merdu suaramu, seandainya saja suara itu digunakan untuk melantunkan ayat-ayat suci” Mendengar perkataan Abdullah. Zadzan bertanya. Siapakah orang itu?
Teman-temannya menjawab bahwa dia adalah Abdullah bin Mas’ud adalah seorang sahabat Rasulullah. Karena kurang begitu jelas, Zadzan juga bertanya tentang perkataan Abdullah bin Mas’ud. Mendengar penjelasan teman-temannya, Zadzan langsung melempar alat musik itu yang ada di tangannya.
Setelah itu, ia berlari ke arah Abdullah bin Mas’ud, lalu ia menangis di depan Abdullah. Abdullah mendekapnya dan menangis pula, Abdullah mengatakan bahwa ia mencintai orang yang di cintai oleh Allah.
Peristiwa itu benar-benar menyentuh perasaan dan pikiran Zadzan, kejadian itu mengubah kehidupan Zadzan, ia sering kali menemui Abdullah bin Mas’ud untuk belajar tentang agama. Suatu ketika Zadzan menjadi ulama yang menguasai ilmu. Ia juga banyak meriwayatkan kisah atau fatwa dari Abdullah bin Mas’ud dan Salman Al-Farisi.
Barang siapa yang menaati perintah Allah dan Rasul-Nya akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat Allah swt, yaitu para Nabi, para shiddiqin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang yang saleh. Mereka adalah sebaik-baik teman (Surat An-Nissa ayat 69). Para shiddiqin adalah orang-orang yang amat teguh kepercayaannya kepada kebenaran Rasul, dan inilah orang-orang yang dianugerahi nikmat sebagaimana yang tersebut dalam surat Al-Faatihah ayat 7.
“Wahai anak kesayanganku, bergaullah dengan para ulama dan rapatkanlah kedua lututmu karena sesungguhnya Allah menghidupkan hati yang mati dengan cahaya hikmah, sebagaimana Allah menghidupkan tanah yang mati dengan hujan yang lebat.”
Sumber : Seri Peneguh Iman Islami oleh Sugiasih, S.Si.
loading...
0 Response to "Kisah Pemuda Yang Bersuara Merdu "
Post a Comment