Dunia Nabi ~ Di suatu ketika ada orang Yahudi yang ingin menemui dengan Khalifah Umar Al-Kattab, untuk itu ia menempuh perjalanan dari tempat tinggalnya di Mesir – ke Madinah.
Setelah tiba di Madinah, orang Yahudi itu bertanya kepada seorang lelaki tentang letak istana Khalifah Umar bin Khattab. Lelaki itu berkata, setelah Dzuhur , nanti khalifah akan beristirahat di depan mesjid, didekat pohon kurma. Orang Yahudi itu pun pergi ketempat yang telah ditunjukkan oleh lelaki tersebut. Dalam perjalanan orang Yahudi itu telah membayangkan istana khalifah yang cukup megah dan indah. Di sekitar istana banyak terdapat pohon yang rindang, termasuk pohon kurma. Terbayang dalam benak pikiran orang Yahudi itu bahwa khalifah sedang berteduh di bawah pohon kurma.
Saat telah sampai ditempat yang dituju, orang Yahudi itu sungguh terkejut, tidak ada istana megah yang ada hanyalah ada satu pohon kurma. Di bawah pohon kurma itu, seorang lelaki yang berpakaian jubah sedang, beristirahat dengan bersandar pada batang pohon itu.
Dalam kebingungan itu, orang Yahudi tersebut mendekati seorang lelaki yang sementara bersandar di pohon itu lalu berkata, ”Maaf, aku ingin bertemu dengan Umar Al-Khattab”. Lelaki yang berteduh di bawah pohon itu berkata, ”Aku adalah Umar Al-Khattab. ”Mendengar perkataan tersebut, orang Yahudi hanya terbengong-bengong. Orang Yahudi itu berkata, yang aku maksud adalah Umar Al-Khattab negeri ini. Lelaki itu menjawab dengan tegas. Ya aku ini adalah Umar yang sebagai khalifah di negeri ini. Lalu orang Yahudi itu hanya terdiam mendengar perkataan lelaki yang mengaku sebagai Umar Al-Khattab. Tidak menyangka seorang pemimpin kaum muslim yang begitu sangat sederhana, dimana berbeda dengan kehidupan para pemuka agama Yahudi. Dalam hatinya, ia mengagumi kesederhanaan pemimpin kaum muslim itu, ia tidak menyangka terdapat seorang pemimpin yang hidupnya sangat sederhana di tengah-tengah dimana rakyatnya hidup makmur dan sejahatera.
Setelah itu orang Yahudi menanyakan istana khalifah Umar, kemudian khalifah Umar menunjuk suatu rumah yang kecil dan sederhana. Orang Yahudi itu bertanya, Apakah bangunan yang kecil itu ? Umar menjawab, Ya namun sebenarnya itu adalah istanaku yang sebenarnya ada dalam hatiku yang tentram karena beribadah kepada Allah swt. Jawaban Umar Al-Khattab itu sungguh menyentuh perasaan orang Yahudi itu. Orang Yahudi itu berkata, ”Sejak hari ini saya menjadi muslim hingga akhir hayat nanti.” Ia pun menangis karena terharu dengan keindahan Islam yang ditunjukkan olah Umar Al-Khattab.
Allah tidak melihat bentuk rupa dan harta benda kalian, tetapi Dia melihat hati dan amal kalian. (Nabi Muhammad saw).
Sumber : Seri Peneguh Iman Islami oleh Sugiasih S.Si.
loading...
0 Response to "Kisah Istana Umar Al-Khattab"
Post a Comment