Dunia Nabi ~ Pada saat Ustman terkepung, Abdullah bin Salam berhasil menemuinya. Saat itu, Ustman menceritakan mimpinya kepada Abdullah bin Salam. Ustman mengatakan bahwa tadi malam ia bermimpi bertemu dengan Rasulullah. Dalam mimpi itu, Rasulullah bertanya, “Wahai Ustman, jika engkau menginginkan, aku akan menolongmu dari kepungan mereka atau engkau berbuka puasa di hadapanku”. Ternyata Ustman memilih untuk berbuka puasa bersama Rasulullah. Pada hari itu juga, Ustman terbunuh.
Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah ra, dia berkata, “Ustman bin Affan pernah mengurung diri di dalam rumahnya selama empat puluh malam. Lalu dia berkata padaku, “Bangunkan aku malam ini pada waktu sahur”.
Aku datang ke rumahnya pada waktu sahur, lalu kukatakan, ‘Sahur wahai Amirul Mukminin, semoga Allah merahmatimu. Kemudian, Ustman bangun sambil mengusap keningnya dan berkata, ‘Subhanallah wahai Abu Hurairah, rupanya engkau telah memotong mimpiku. Dalam mimpiku tadi aku bertemu Nabi SAW, yang berkata kepadaku, ‘Besok engkau akan makan bersama kami. Pada hari itu pula Ustman terbunuh.
Ustman benar-benar mati syahid. Hal ini sesuai dengan perkataan Rasulullah SAW. Al-Bukhari meriwayatkan melalui jalur Anas bin Malik ra yang mengatakan bahwa Rasulullah SAW naik ke bukit Uhud bersama Abu Bakar, Umar dan Ustman. Kemudian, bukit itu pun bergetar. Lalu Rasulullah SAW bersabda, “Tenanglah wahai Uhud (tampaknya Rasulullah SAW menghentakkan kaki), maka tidaklah di atasmu (sekarang) melainkan seorang Nabi, seorang shiddiq dan dua orang syahid”.
Ustman bin Affan wafat pada usia 82 tahun setelah menjadi Khalifah selama 12 tahun. Ia sangat berjasa dalam penyebaran agama Islam.
Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah ra, dia berkata, “Ustman bin Affan pernah mengurung diri di dalam rumahnya selama empat puluh malam. Lalu dia berkata padaku, “Bangunkan aku malam ini pada waktu sahur”.
Aku datang ke rumahnya pada waktu sahur, lalu kukatakan, ‘Sahur wahai Amirul Mukminin, semoga Allah merahmatimu. Kemudian, Ustman bangun sambil mengusap keningnya dan berkata, ‘Subhanallah wahai Abu Hurairah, rupanya engkau telah memotong mimpiku. Dalam mimpiku tadi aku bertemu Nabi SAW, yang berkata kepadaku, ‘Besok engkau akan makan bersama kami. Pada hari itu pula Ustman terbunuh.
Ustman benar-benar mati syahid. Hal ini sesuai dengan perkataan Rasulullah SAW. Al-Bukhari meriwayatkan melalui jalur Anas bin Malik ra yang mengatakan bahwa Rasulullah SAW naik ke bukit Uhud bersama Abu Bakar, Umar dan Ustman. Kemudian, bukit itu pun bergetar. Lalu Rasulullah SAW bersabda, “Tenanglah wahai Uhud (tampaknya Rasulullah SAW menghentakkan kaki), maka tidaklah di atasmu (sekarang) melainkan seorang Nabi, seorang shiddiq dan dua orang syahid”.
Ustman bin Affan wafat pada usia 82 tahun setelah menjadi Khalifah selama 12 tahun. Ia sangat berjasa dalam penyebaran agama Islam.
loading...
0 Response to "Kisah Mati Syahidnya Ustman Bin Affan"
Post a Comment