Dunia Nabi ~ Zubair bin Awwam adalah salah seorang dari sepuluh sahabat yang dijamin masuk surge oleh Rasulullah SAW. Ia memeluk agama Islam saat sia masih muda, yaitu sekitar lima belas tahun. Pada awal penyebaran Islam, Zubair juga mengalami penyiksaan oleh kaum Quraisy. Ia disiksa oleh pamannya sendiri. Ketika itu, Ia digantung dengan kaki di atas dan kepala di bawah. Sementara itu, di bawahnya dinyalakan api yang berkobar-kobar. Pamannya meminta Zubair untuk kembali menyembah berhala Latta dan Uzza. Dengan tegas, Zubair menolaknya.
Pada suatu ketika, Zubair sedang sibuk bekerja. Tiba-tiba, ia mendengar berita bahwa Rasulullah telah terbunuh. Ia pun segera menghunus pedangnya dan mencari tahu tentang berita tersebut. Di tengah perjalanan, Zubair bertemu dengan Rasulullah. Zubair hanya tertegun melihat Rasulullah, kemudian Rasulullah bertanya, “Wahai Zubair, mengapa engkau tampak terkejut ?” Zubair menjawab, “Ya Rasulullah, aku mendengar berita bahwa engkau telah dibunuh orang Mekkah”. Rasulullah tersenyum mendengar perkataan Zubair. Kemudian Rasulullah bertanya, “Wahai Zubair, apa yang akan engkau perbuat, jika aku benar-benar terbunuh ?” Zubair berkata, “Aku akan menuntut balas akan darahnmu kepada siapa saja yang membunuhmu”. Setelah itu, Rasulullah mendoakan Zubair hal-hal yang baik.
Zubair bin Awwam juga menemani perjuangan Rasulullah di medan pertempuran sejak dari perang Badar. Dengan keyakinan yang teguh, Zubair pergi ke medan Badar dengan tujuan membela agama Allah. Ketika itu, barisan depan tentara musuh dipimpin oleh Ubaidah bin Said Ibnu Ash. Ia dikenal sebagai seorang tentara yang sangat berani, pandai dalam menunggang kuda, dan sangat kejam terhadap musuhnya. Zubair dari awal sudah mengincarnya.
Namun, ia kesulitan untuk membunuh Ubaidah karena tubuh Ubaidah memakai baju besi dan hanya menyisakan matanya. Zubair berpikir sejenak. Setelah itu, terjadi pertempuran sengit antara keduanya. Akhirnya, Zubair berhasil melempar lembingnya tepat di mata Ubaidah. Ubaidah pun tersungkur. Tentara Quraisy menjadi ciut nyalinya, sementara tentara Muslim bertambah semangatnya. Kemenangan pun dapat diraih oleh tentara Muslim.
Zubair bin Awwam menyertai perjuangan Rasulullah dalam peperangan lain, seperti perang Uhud, perang Khandak, dan perang Yarmuk. Ia berjuang dengan penuh keberanian, kesetiaan, keikhlasan, keyakinan, dan keteguhan kepada ajaran yang dibawa oleh Rasulullah SAW. Oleh karena itu, Rasulullah sangat mencintai dan membanggakan Zubair. Suatu ketika, Rasulullah bersabda, “Setiap Nabi mempunyai pendamping yang setia (hawari) dan hawariku adalah Azzubair ibnul Awwam”. Kecintaan dan kebanggan Rasulullah memang sangat beralasan. Apabila Rasulullah menyeru umat muslim berjihad, Zubair akan secepatnya menyambut seruan itu. Zubait menyertai seluruh pertempuran yang diikuti Rasulullah. Zubair juga ikut serta dalam pengepungan benteng Bani Quraidah. Bersama dengan Ali bin Abi Thalib, Zubair memanjat benteng sehingga kaum muslim dapat menguasai benteng tersebut.
Jihad Zubair tidak hanya berlangsung saat Rasulullah masih hidup. Pada masa pemerintahan Umar bin Khattab, Zubair juga turut berjuang dalam menghadapi tentara Romawi yang akan menguasai Mesir. Ketika itu, Amru Ibnu Ash meminta bantuan pasukan kepada Khalifah Umar bin Khattab. Kemudian, Umar bin Khattab mengirimkan empat ribu pasukan dengan empat sahabat yang termashur. Dalam suratnya, Umar menyebutkan bahwa keempat sahabat itu memiliki masing-masing seribu orang. Keempat sahabat itu adalah Zubair bin Awwam, Ubadah bin Assamit, Almiqdaad Ibnul Aswad, dan Maslamah bin Mukhallid.
Dalam peperangan melawan tentara Romawi itu, Zubair memanjat benteng milik tentara Romawi. Usaha itu mempermudah pasukan Muslim menguasai benteng tersebut. Akhirnya, kemenangan dapat diraih oleh pasukan Muslim. Demikianlah, Zubair adalah seorang pembela agama Allah yang sejati.
Sekian…..!!!
Baca juga : Kisah Tsabit bin Qais Sahabat Nabi
loading...
0 Response to "Kisah Zubair Bin Awwam Sahabat Nabi"
Post a Comment