Dunia Nabi ~ Ajaran Islam semakin berkembang di Mekkah, pengikut Rasulullah bertambah banyak. Hal ini membuat kaum kafir Quraisy semakin gusar. Penyiksaan mereka terhadap kaum muslim tidak sedikit pun berpengaruh pada iman kaum muslim.
Dalam keadaan demikian, kaum kafir Quraisy memikirkan tentang cara menghalangi dakwah Rasulullah. Bahkan mereka rela memberikan segala keinginan Rasulullah agar Rasulullah menghentikan dakwahnya.
Pada suatu ketika, Utbah bin Rabi’ah meminta izin kepada orang-orang Quraisy untuk berbicara dengan Rasulullah. Ia hendak menawarkan berbagai hal agar Rasulullah menghentikan dakwahnya, orang-orang Quraisy pun menyetujuinya.
Di hadapan Rasulullah, Utbah berkata, “Wahai anakku engkau adalah seorang yang berkedudukan tinggi di mata kami. Engkau telah mendatangkan perkara besar yang mengakibatkan kaummu terpecah belah. Engkau juga telah menghina tuhan-tuhan mereka. Aku hendak menawarkan sesuatu.” Rasulullah berkata, “Silakan, wahai Abu Walid (panggilan Utbah), saya akan mendengarkan”.
Pada saat itu, Utbah menawarkan harta kepada Rasulullah, orang-orang Quraisy akan mengumpulkan harta dan akan diberikan kepada Rasulullah sehingga Rasulullah menjadi orang terkaya di antara mereka. Utbah juga menawarkan kedudukan yang tinggi kepada Rasulullah. Rasulullah akan dijadikan pemimpin mereka dan akan dipatuhi segala perintahnya. Utbah juga berkata, “Jika yang datang kepadamu adalah jin yang tidak dapat kamu hindari, kami akan mencarikan dukun-dukun dan merelakan harta kami hingga kamu sembuh.”
Baca cerita sebelumnya: Penyiksaan Orang Kafir Quraisy Terhadap Rasulullah
Baca Cerita selanjutnya: Pemboikotan Terhadap Bani Hasyim
Setelah Utbah selesai berkata, Rasulullah membacakan ayat-ayat Al-Qur’an surat Fushshilat, Utbah mendengarkan bacaan ayat-ayat itu dari awal sampai akhir dengan penuh kekaguman. Kini ia menyadari Rasulullah bukanlah orang yang berambisi terhadap harta dan kekuasaan. Rasulullah ialah orang yang menyampaikan kebenaran. Pada saat bacaan telah sampai pada ayat Sajadah, Rasulullah bersujud.
Kemudian Rasulullah berkata, “Wahai Abdul Walid engkau telah mendengarkan, sekarang terserah padamu.”
Utbah kembali ke tempat orang-orang Quraisy berkumpul. Ia berkata, “Aku telah mendengar suatu perkataan, demi Tuhan, itu bukanlah syair, bukanlah sihir, dan juga bukan mantera, sebaiknya lelaki ini dan ajarannya dibiarkan saja.”
Mendengar perkataan Utbah, orang-orang Quraisy mencemoohnya, mereka menganggap Utbah telah terkena manteranya. Orang-orang kafir Quraisy itu tetap memusuhi Rasulullah.
“Kebahagiaan perkataan Utbah, orang-orang memerangi hawa nafsu dan menahan kehendak yang berlebih-lebihan.”
Oleh Sugiasih, S.Si.
0 Response to "Utbah Bin Rabi'ah Dan Rasulullah"
Post a Comment