Kisah Penjahit Penghafal Al-Quran ~ Ini adalah kisah Ummu Thaha, wanita Yordania yang tinggal di kota Zarqa. Dia bekerja sebagai seorang penjahit. Seorang muslimah yang mulia meski tak bisa membaca dan menulis.
Ilustrasi |
“Suatu hari aku meminta pada seorang remaja putri untuk mengajariku cara menulis nama Allah. Aku berkata. “Aku ingin belajar bagaimana cara menulis kalimat Allah.”
Singkat cerita, aku pun mulai belajar. Aku memulainya dengan menjiplak lafadz nama-nama Allah yang ada dalam mushaf Al-Qur'an dari awal hingga akhir.
Tulisan-tulisan itu pun membuatku takjub. Aku merasa ada motivasi yang menggelora dalam jiwaku. Akhirnya aku pun bertekad untuk belajar mengeja. Bahkan, aku beranikan diri untuk bergabung dengan sebuah majelis khusus penghafal Al-Qur'an.
Tak terasa, seiring berjalannya waktu aku telah mengkhatamkan Al-Qur'an. Serasa tak percaya dengan apa yang terjadi pada diriku dan kenyataannya aku telah mampu membaca Al-Qur'an.
Sebagai wujud rasa syukur, aku menyelenggarakan tasyakuran dengan mengundang teman-teman wanitaku. Tak disangka aku mendapat hadiah sebuah buku yang berjudul Kaifa Tahfadz Al-Qur'an (Bagaimana Cara Menghafal Al-Qur'an).
Bagiku, buku tersebut ibarat fahar yang bersinar, hingga menumbuhkan kecintaan untuk menghafal Al-Qur'an dalam diriku. Dari buku itulah menggelora semangat dan tekadku untuk mrnghafal Al-Qur'an meski umurku lebih dari 40 tahun.
Mulailah aku menghafal Al-Qur'an. Ada perasaan bahagia yang tak terkira dalam diriku ketika menghafal Al-Qur'an. Singkatnya, pada musim panas tahun 2001 M, aku telah hafal separuh Al-Qur'an.”
Dalam waktu yang tidak lama, Ummu Thaha telah tuntas menghafal Al-Qur'an seluruhnya..........!!!!!!!
Oleh Eep Khunaefi
Singkat cerita, aku pun mulai belajar. Aku memulainya dengan menjiplak lafadz nama-nama Allah yang ada dalam mushaf Al-Qur'an dari awal hingga akhir.
Tulisan-tulisan itu pun membuatku takjub. Aku merasa ada motivasi yang menggelora dalam jiwaku. Akhirnya aku pun bertekad untuk belajar mengeja. Bahkan, aku beranikan diri untuk bergabung dengan sebuah majelis khusus penghafal Al-Qur'an.
Tak terasa, seiring berjalannya waktu aku telah mengkhatamkan Al-Qur'an. Serasa tak percaya dengan apa yang terjadi pada diriku dan kenyataannya aku telah mampu membaca Al-Qur'an.
Sebagai wujud rasa syukur, aku menyelenggarakan tasyakuran dengan mengundang teman-teman wanitaku. Tak disangka aku mendapat hadiah sebuah buku yang berjudul Kaifa Tahfadz Al-Qur'an (Bagaimana Cara Menghafal Al-Qur'an).
Bagiku, buku tersebut ibarat fahar yang bersinar, hingga menumbuhkan kecintaan untuk menghafal Al-Qur'an dalam diriku. Dari buku itulah menggelora semangat dan tekadku untuk mrnghafal Al-Qur'an meski umurku lebih dari 40 tahun.
Mulailah aku menghafal Al-Qur'an. Ada perasaan bahagia yang tak terkira dalam diriku ketika menghafal Al-Qur'an. Singkatnya, pada musim panas tahun 2001 M, aku telah hafal separuh Al-Qur'an.”
Dalam waktu yang tidak lama, Ummu Thaha telah tuntas menghafal Al-Qur'an seluruhnya..........!!!!!!!
Oleh Eep Khunaefi
loading...
0 Response to "Kisah Penjahit Penghafal Al-Quran"
Post a Comment