Dikalungi Api Karena Enggan Berzakat ~ Mereka untuk bertakziah ke rumah tetangganya. “Mari kita ke rumah tetangga saya untuk mengucapkan takziah atas kematian saudaranya!” kata Abu Sinan kepada para tamunya.
Sampai disana, mereka mendapati si tuan rumah dalam keadaan sedih. Ia selalu menangis dan merasakan kesedihan yang amat mendalam. Abu Sinan dan sahabat-sahabatnya berusaha menghibur dan membujuknya agar tidak menangis, tetapi usaha mereka sia-sia. Salah seorang sahabat Abu Sinan berkata; “Apakah kamu tidak tahu bahwa kematian adalah suatu perkara yang pasti dijalani oleh setiap orang?” Ia menjawab, “Aku tahu tentang itu. Yang aku sedihkan sesungguhnya bukanlah kematian saudaraku, tapi aku teramat sedih memikirkan siksa yang telah menimpanya di alam kubur.”
“Apakah engkau mengetahui perkara yang gaib?” tanya yang lain
“Tidak. Demi Allah, aku tidak memiliki pengetahuan tentang itu. Hanya, ketika aku menguburkannya dan meratakan tanah di atasnya, tiba-tiba terjadi sesuatu yang sangat menakutkan. Waktu itu, orang-orang telah pulang, sementara aku masih duduk di atas kuburnya. Tiba-tiba terdengar suara rintihan dari alam kubur, ah........ah.......!! Mereka meninggalkanku seorang diri menanggung siksa, padahal aku mengerjakan puasa dan shalat!” Suara rintihannya betul-betul membuatku menangis karena iba kepadanya. Lalu aku coba menggali kuburnya untuk mengetahui apa yang telah terjadi di dalamnya. Ternyata kuburnya dipenuhi dengan api, dan dileher jenazah saudaraku terdapat rantai yang terbuat dari api. Karena kasihan kepadanya, aku berusaha untuk melepaskan rantai itu dari lehernya. Begitu ku ulurkan tangan untuk membukanya, tanganku terbakar.”
Lelaki itu kemudian menunjukkan tangannya yang masih hitam dan kulitnya yang mengelupas karena jilatan api dari dalam kubur. Ia kembali meneruskan ceritanya, “Aku kemudian kembali menimbun kubur itu seperti semula dan pulang dengan segera. Setiap kali aku teringat peristiwa itu, pasti air mataku menetes. Aku tidak bisa membayangkan betapa berat siksa kubur yang dialami oleh saudaraku itu.”
Semua yang mendengar kisah itu, termasuk Abu Sinan, terdiam tak seorang pun di antara mereka yang berbicara. Semua pikiran mengarah pada kondisi si mayat yang sudah dapat dipastikan amat tersiksa dengan keadaannya. Tiba-tiba Abu Sinan bertanya memecah kesunyian. ”Katakanlah kepada kami apa yang telah dilakukan oleh saudaramu semasa hidupnya di dunia?”
“Dia tidak pernah bersedia mengeluarkan zakat hartanya.” Jawab singkat.
Dengan jawaban itu, sahabat-sahabat Abu Sinan menyimpulkan tentang kebenaran ayat Al-Qur’an; “Dan jangan sekali-kali orang yang kikir dengan apa yang diberikan Allah kepada mereka dari karunia-Nya, mengira bahwa (kikir) itu baik bagi mereka, padahal (kikir) itu buruk bagi mereka. Apa (harta) yang mereka kikirkan itu akan dikalungkan (dilehernya) pada hari kiamat. Milik Allah-lah warisan (apa yang ada) di langit dan di bumi, Allah maha teliti atas apa yang kamu kerjakan.” (QS. Ali Imran ayat 3 dan 180).
Semoga Allah melindungi kita dari siksa-Nya yang amat pedih, dan menjadikan kita sebagai hamba-Nya yang selalu sadar untuk mengeluarkan zakat dari harta yang telah di anugerahkan-Nya kepada kita.
Oleh Abu Khalid, MA
loading...
0 Response to "Dikalungi Api Karena Enggan Berzakat"
Post a Comment