Kisah Basrizal Koto, Pengusaha Sukses Yang Tak Tamat SD ~ Basko lahir di Kampung Ladang, Pariaman dari pasangan Ali Absyar dan Djaninar. Masa kecilnya sangatlah getir, dimana Basko sempat merasakan hanya makan sehari sekali. Untuk makan saja sang ibu harus meminjam beras ke tetangga. Ayahnya hanyalah bekerja sebagai buruh tani yang mengolah gabah. Karena susahnya hidup, ia ditinggal ayahnya yang pergi merantau ke Riau. Ketabahan sang ibu yang dipanggilnya amak dalam menghadapi kehidupan selalu membekas di hatinya.
Meski sempat bersekolah hingga kelas lima SD, Basko akhirnya berkesimpulan bahwa kemiskinan harus dilawan bukan untuk dinikmati. Atas seizin ibunya, diapun memilih pergi merantau ke Riau dibanding melanjutkan sekolah. Sebelum berangkat, ibunya berpesan agar menerapkan 3 K dalam hidup, yaitu pandai-pandai berkomunikasi, manfaatkan peluang dan kesempatan, serta bekerjalah dengan komitmen tinggi. 3 (tiga) K itulah yang dia terapkan dalam berbisnis.
Hal pertama yang dilakukannya di perantauan adalah datang ke terminal setelah Subuh untuk mencari pekerjaan menjadi karnet mobil. Berkat kemampuannya berkomunikasi, maka hari pertama dia sudah bisa membantu sopir oplet. Saat pertama jadi karnet, siang malam dia bekerja hingga memungkinkan untuk menyewa rumah kontrakkan guna menampung keluarganya.
Basko yang panjang akal dan visioner mengawali usahanya dengan berjualan buah pete. Meski tidak punya uang tetapi dengan modal kepercayaan, buah pete yang belum dibayar, dibawanya ke restoran Padang dan dijual dengan selisih harga yang lebih tinggi.
Perjalanan hidupnya penuh warna dan keinginan untuk terus mengubah nasib mengantarnya menjajal berbagai macam profesi mulai dari karnet mobil, sopir, pemborong, tukang jahit hingga akhirnya menjadi dealer mobil.
Kemahirannya berkomunikasi, membangun jaringan, menepti janji, dan menjaga kepercayaan akhirnya membawanya sukses untuk menaklukan kemiskinan, membangun kerajaan bisnis, dan menciptakan lapangan kerja. Jumlah perusahaan yang dikelolanya kini mencapai 15 perusahaan dan sejak 2006, dia juga terjun ke bisnis penambangan batu bara di Riau, menyediakan jasa TV kabel dan Internet di Sumatera.
Beberapa perusahaan yang masuk dalam MCB Group miliknya adalah PT. Basko Minang Plaza (pusat belanja), PT.Cerya Riau Mandiri Printing (CRMP) (percetakan), PT.Cerya Zico Utama (properti), PT.Bastara Jaya Muda (tambang batubara), PT. Riau Agro Mandiri (penggemukan, impor dan ekspor ternak), PT. Riau Agro Mandiri Perkasa (pembibitan, pengalengan daging), PT. Indonesia Mesh Network (TV kabel dan Intdrnet), dan PT. Best Western Hotel (saat ini berubah nama menjadi Premier Basko Hotel) Padang. Premier Basko Hotel Padang adalah sebuah hotel berbintang lima yang terdiri dari 180 kamar yang beroperasi di Padang, Sumatera Barat.
Ia juga menjadi pemilik 4 (empat) media yang sirkulasinya hampir seluruh Pulau Sumatera bahkan menjangkau Jakarta yaitu Harian Haluan di Padang, Harian Haluan Kepri di Batam, Harian Haluan Riau di Pekanbaru dan Radio Mandiri FM di Pekan Baru.
Untuk mencapai kesuksesan itu, Basko menerapkan beberapa kalimat yang sangat inspiratif berikut ini :
- Tidak ada kata menyerah
- Tidak ada kata menyakahkan atas kemiskinannya.
- Tidak ada kata kecewa dan keluhan.
- Tidak ada kesombongan
- Tidak ada kebencian
- Tidak ada kedurhakaan kepada kedua orang tua
- Tidak ada kata memanjakkan anak-anaknya
- Tidak ada kata malas
- Tidak ada kata tidak bisa
- Tidak ada kata berhenti, terus berlari
- Tidak ada kata layak
- Tidak ada kata nyaman
- Tidak ada kata tidak bersyukur
- Kecuali kata terima kasih Ya Allah atas segala- galanya .
Anda ingin sukses ? Lakukan 14 tips diatas !
Oleh Eep Khunaefi
loading...
0 Response to "Kisah Basrizal Koto, Pengusaha Sukses Yang Tak Tamat SD"
Post a Comment